Tak Pakai Celana, Winnie the Pooh Dilarang Legislator Polandia

Sejumlah anggota dewan melarang kartun Winnie the Pooh dengan alasan tak layak untuk anak-anak.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 23 Nov 2014, 03:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2014, 03:00 WIB
Winnie the Pooh
Winnie the Pooh (Cartoonsimages.com)

Liputan6.com, Warsawa - Sejumlah anggota Dewan Kota Tuszyn di Polandia mengeluarkan larangan terhadap Winnie the Pooh. Larangan ini terkait rencana kota tersebut untuk memasang maskot taman anak.

Sebelumnya ada usulan untuk menjadikan Winnie the Pooh sebagai maskot, namun sejumlah anggota dewan melarangnya dengan alasan tak layak untuk anak-anak.

Menurut legislator Ryszard Cichy, larangan itu dilontarkan lantaran kelamin Winnie the Pooh tak jelas. Apalagi tokoh kartun tersebut tampil dengan tanpa mengenakan celana.

"Tokoh kartun ini setengah telanjang yang jelas tidak pantas untuk anak-anak," ujar Ryszard, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Minggu (23/11/2014).

"Kita berpakaian dari kepala sampai kaki, tidak seperti Pooh yang pakaiannya dari pinggang ke atas," imbuh dia.

Sementara, anggota dewan lainnya, Hanna Jachimska mengkritik penulis sekaligus pencipta tokoh Winnie the Pooh, Alan Alexander Milne. Menurut dia, sang kreator tak pernah berpikir karyanya itu bakal "mengganggu".

"Ini jelas sangat mengganggu. Bayangkan tokoh itu, kelaminnya seolah-olah dipotong," kata Hanna.

Winnie the Pooh, tokoh fiksi dalam kartun yang dicintai, punya "otak yang kecil", gemar makan madu, dan bersahabat dengan seekor babi bernama Piglet.

Sebelumnya pemerintah China menghapus foto dan komentar ilustrasi Winnie the Pooh dan temannya, Tiger lantaran disebut mirip dengan foto Presiden Xi Jinping bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama. (Riz/Nan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya