Liputan6.com, Jakarta - Sepekan setelah Presiden John F Kennedy tewas, Amerika Serikat segera bergerak cepat. Lewat Presiden barunya, Lyndon B Johnson, mereka membuat komisi khusus untuk menyelidiki pembunuhan itu.
Diketuai oleh Hakim Pengadilan Tinggi, Earl Warren tim itu dikenal sebagai Komisi Warren. Mereka bekerja kurang lebih sepuluh bulan. Demikian dilansir dari History, Sabtu (29/11/2014).
Setelah bekerja keras, Komisi Warren merilis hasil penyelidikannya. Menurut mereka tidak ada konsiprasi asing atau lokal dalam pembunuhan JFK.
Komisi Warren menyebut pelaku penembakan Lee Harvey Oswald membunuh JFK atas keinginan sendiri. Mereka menambahkan pembunuh Oswald, Jack Ruby juga tidak punya kaitan sama sekali dengan insiden JFK.
Walau memastikan tak ada konsipirasi, Komisi Warren membenarkan dugaan mengenai kunjungan Oswald saat itu ke Uni Soviet. Tetapi, mereka tidak bisa mengungkap apa motif dari kunjungannya ke negara yang selalu bertentangan dengan AS ini.
Meskipun kesimpulan terlihat sangat lugas dan tegas, sejumlah teori mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik pembunuhan JFK sampai saat ini masih terus bergulir. Insiden itu pun semakin pelik ketika pada 1978 dewan di AS menyimpulkan ada konsipirasi besar di balik pembunuhan JFK.
JFK dihabisi nyawanya di Dallas. Saat itu ia tengah berada di dalam iringan-iringan mobil. Selain JFK, Gubernur Texas saat itu, John Connally turut terkena luka tembak.
Baca Juga
Selain Komisi Warren, di tanggal yang sama pada 1945 Republik Sosialis Federal Yugoslavia dideklarasikan. Namun, negara ini tidak bertahan lama di 1992 beberapa wilayah dari negara tersebut memilih memisahkan diri. Sekarang Yugoslavia tinggal menjadi sejarah dan pemerintah mereka dilanjutkan oleh Serbia.
Di samping itu pada 1898, seorang pria lahir ke dunia di Belfast Irlandia. Pria ini bukan sembarang orang, dirinya dikenal dengan karya fenomenal, The Chronicles of Narnia, ia adalah penulis terkenal dan salah satu yang terbaik, CS Lewis. (Tnt/Ans)
Advertisement