Liputan6.com, Jakarta - Kabar penemuan serpihan AirAsia QZ8501 di Selat Karimata Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah mengakhiri teka-teki soal keberadaan pesawat yang hilang dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura Minggu 28 Desember 2014 lalu.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, walau bukan kabar baik, penemuan ini telah memberikan suatu kepastian.
"Sudah ada tanda-tanda ditemukannya serpihan-serpihan paling tidak membuat adanya kepastian. Ini adalah suasana duka," sebut Retno di Kantor Kemlu, Selasa (30/12/2014).
Di samping itu, Menlu juga memuji upaya dari pihak terkait sehingga QZ8501 dapat ditemukan dengan cepat. Hal ini diyakininya bisa terwujud karena koordinasi yang bagus antar instansi.
"Sejauh ini kerjasama kita sangat bagus dan bergerak sangat cepat,” kata Menlu Retno.
Ketika disinggung soal sejumlah bantuan baru dari pihak luar negeri, Retno menyatakan masih akan menahan bantuan ini.
“Mereka belum merinci bantuan apa yang akan mereka berikan kepada kami. Tapi, karena ada perkembangan ini maka kami terpaksa hold dulu (penawaran bantuan mereka)," sebutnya.
“Beberapa negara sudah memberikan bantuan: Singapura, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Selandia Baru. Sedangkan Inggris sedang on the way untuk mengirimkan peralatan. Tiongkok sudah siap membantu dan kami sudah memberi tahu Basarnas,” sebut mantan Dubes Indonesia untuk Belanda ini.
AirAsia QZ8501 hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT dengan membawa 155 orang penumpang yang 6 orang di antaranya anak-anak dan seorang bayi. Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.12 WIB menuju Singapura.
Pesawat AirAsia Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan co-pilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Ein)
AirAsia QZ8501 Ditemukan, Menlu Tahan Bantuan Asing
6 negara sudah membantu pencarian AirAsia. Sementara Inggris sedang on the way untuk mengirimkan peralatan. Tiongkok pun siap membantu.
diperbarui 30 Des 2014, 20:23 WIBDiterbitkan 30 Des 2014, 20:23 WIB
Tim SAR menemukan sejumlah barang yang diduga milik penumpang pesawat AirAsia QZ8501, Pangkalan Bun, Kalteng, Selasa (30/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Injektor: Komponen Vital untuk Performa Optimal Mesin
Program Budidaya Nila KKP Tak Terdampak Kasus eFishery
Analogi Masuk Akal Gus Baha, Dijamin Anda Tidak Akan Marah jika Dikritik
Prabowo Kumpulkan Menteri di Hambalang, Ini yang Dibahas
Mimpi Beli Baju Baru dan Memakainya: Makna dan Tafsir yang Menarik
Cara Tepat Mengonsumsi Protein untuk Membentuk Otot, Hasil Lebih Maksimal
Tingkat Aktivitas Gunung Lokon Turun dari Awas Level III ke Waspada Level II
VIDEO: Buntut Polemik Pagar Laut Tangerang, Menteri ATR/BPN Sanksi Berat 8 Pegawai
30 Ribu UMKM Sudah Daftar Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis
Longsor Tewaskan 2 Warga Minahasa Selatan, Basarnas Manado: Waspadai Cuaca Ekstrem
Meilysa/Rachel dan Lanny/Fadia Berpeluang Ciptakan All Indonesian Finals Ganda Putri di Thailand Masters 2025
Tonight Lovers Merapat, Vindes Hadirkan Tayangan Spesial untuk Penggemar Tonight Show