Kunjungi Ramallah, Menlu Kanada Dilempar Telur

Menlu Kanada John Baird sedang melawat selama 5 hari di Kota Ramallah, Tepi Barat.

oleh Anri Syaiful diperbarui 19 Jan 2015, 05:49 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2015, 05:49 WIB
Menlu Kanada John Baird
Rombongan Menlu Kanada John Baird di Ramallah, Palestina. (BBC)

Liputan6.com, Ramallah - Kejadian ini mungkin tak akan dilupakan Menteri Luar Negeri Kanada John Baird. Bagaimana tidak? Saat berkunjung ke Kota Ramallah, Tepi Barat, sejumlah pengunjuk rasa Palestina melempar telur ke arah rombongan Menlu Kanada tersebut.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (19/1/2015), Baird memang tidak terkena serangan tersebut. Namun sejumlah telur mengenai iring-iringannya.

Kanada dipandang sebagai salah satu sekutu terdekat Israel. Pemerintah negeri itu menentang upaya Palestina menjadi anggota bukan negara dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2012. Kanada juga nentang langkah terbaru Palestina untuk menjadi bagian dari Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC).

Baird berada di Ramallah untuk bertemu Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Malki, dalam lawatan lima harinya di kawasan tersebut.

Kunjungan Baird dilakukan satu hari setelah ICC menyatakan sedang memulai pemeriksaan pendahuluan tentang keadaan di Palestina.

Baird mengatakan ia dan Malki melakukan perundingan yang ramah dan konstruktif, termasuk perbincangan jujur dan terbuka tentang hal-hal ketika keduanya memiliki pandangan yang berbeda.

Ia sekaligus meminta Malki serius memikirkan kembali langkah maju aksi yang dapat berakibat buruk bagi perundingan dengan negara Israel.

Di lain pihak, juru runding Palestina, Saeb Erakat, yang tidak bertemu dengan Baird telah mengeluarkan pernyataan keras. Intinya, pernyataan itu memperlihatkan kemarahan Erakat terhadap dukungan Kanada bagi Israel.

Palestina berniat menjadikan Yerusalem Timur, yang bersama Tepi Barat dan Jalur Gaza dikuasai Israel dalam perang tahun 1967, sebagai ibukota negara Palestina merdeka. Sebaliknya, Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya walau tak banyak mendapat pengakuan dari dunia internasional. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya