Gantikan Australia, Indonesia Ditunjuk Jadi Ketua IORA

Tema kepemimpinan Indonesia di IORA akan disesuaikan dengan kepentingan dan prioritas nasional. Berkontribusi sembari memetik manfaat.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Feb 2015, 18:22 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2015, 18:22 WIB
Menlu Minta Australia Hindari Kebijakan Sepihak untuk Pengungsi
Menlu Retno LP Marsudi mengatakan akan mengajak bicara perwakilan UNHCR di tanah air dan pemerintah Australia terkait masalah pengungsi.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali mendapat kehormatan besar di dunia internasional. Kali ini Indonesia ditunjuk sebagai ketua Persatuan Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) mengantikan Australia.

Terpilihnya Indonesia disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang mengatakan, tema dalam kepemimpinan Indonesia akan disesuaikan kepentingan dan prioritas nasional.

"Dalam memajukan tema untuk IORA, kita melihat apa kepentingan utama kita. Apa yang menjadi prioritas utama kita selama 5 tahun ke depan akan kita coba hubungkan dengan kepentingan IORA," kata Menlu Retno, di Kantor Kemlu Jakarta, Selasa (25/2/2015).

Hal tersebut disampaikan Retno ketika membuka lokakarya Persiapan Keketuaan Indonesia pada IORA. Bu Menlu menambahkan, demi mewujudkan adanya tema yang sesuai dengan kepentingan prioritas bangsa Kemlu akan segera bekerjasama dengan para pemangku kepentingan lain.

Dalam pembahasan dengan pemangku kepentingan nantinya, Kemlu akan mengkaji 6 prioritas utama dalam IORA dan menyesuaikan Indonesia.

Adapun enam prioritas utama dalam IORA, lanjut Retno diantaranya adalah hal berhubungan dengan keamanan maritim, budidaya perikanan dan perairan, energi, manajemen risiko bencana, teknologi dan ilmu pengetahuan, pariwisata dan pertukaran budaya.

"Dari enam prioritas itu maka akan kita coba tempelkan kepada prioritas nasional Indonesia. Misalnya, penguatan poros maritim yang kita lihat ternyata prioritas itu 'match' (cocok) dengan prioritas IORA," ujar Retno.

Dalam pidatonya, Menlu menggaris bawahi agar ketika menjadi ketua IORA, Indonesia harus dapat menuai manfaat. Sebaliknya, Nusantara juga harus turut memberi kontribusi kepada dunia melalui kepemimpinan di IORA.

"Setiap kali kita memegang keketuaan dalam sebuah organisasi, tentunya sebagai negara 'middle power', pertanyaannya, manfaat apa yang dapat diperoleh dan kontribusi yang dapat diberikan Indonesia. Itulah yang akan memperkuat peranan Indonesia di luar negeri, yaitu berkontribusi secara aktif di kawasan dan di dunia," papar dia.

"Oleh karena itu, pemikiran kita juga harus strategis, bagaimana kita mengelola Samudera Hindia ini untuk kepentingan kita semua dan untuk menujukan 'feasibility' (kelayakan) dari IORA, " kata dia.

IORA sebelumnya bernama "Indian Ocean Rim Initiative and Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation" (IOR-ARC). Organisasi tersebut adalah wadah internasional yang terdiri dari negara-negara pesisir yang berbatasan dengan Samudera Hindia.

IORA bertujuan untuk memperkuat forum regional yang menyatukan pemerintah, bisnis, dan akademia dari negara-negara pesisir Samudera Hindia untuk mempromosikan kerjasama dan interaksi yang lebih dekat. (Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya