Liputan6.com, Damaskus - Perang Suriah yang berlarut-larut telah membuat penderitaan warganya semakin panjang. Korban jiwa terus bertambah dan banyak warga yang mengungsi dan terpaksa meninggalkan kampung halaman.
Dalam situasi tersebut, siapa pun pengungsinya, termasuk bayi harus bertahan hidup di pengungsian dengan kondisi yang kurang layak. Dan merupakan suatu keajaiban bagi para pengungsi ketika ada bayi yang bisa tetap hidup meski persediaan susu dan makanan begitu terbatas.
Seperti bayi bernama Jihad Yaqoub yang lahir pada 30 Maret 2015 dan Mohammad yang lahir pada Januari 2015 lalu. Keduanya tinggal di kamp Yarmouk, Damaskus bersama pengungsi Suriah dan juga yang berasal dari Palestina.
Meski dibantu relawan PBB (UNRWA/United Nations Relief and Works Agency), situasi pengungsian Yarmouk begitu memprihatinkan. Luas kamp yang kurang cukup dan jumlah pengungsi membludak membuat pengungsian ini disebut "Lingkaran Terdalam dari Neraka" oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Fatima, ibu dari Jihad Yaqoub tak pernah terpikir harus berada di tempat ini bersama bayinya. Dia mengaku kesulitan mendapat penganan yang layak di pengungsian.
"Saya berharap untuk minum susu dan makan telur selama kehamilan saya, tapi situasi keuangan kami tidak memungkinkan kita untuk membeli barang-barang makanan mahal," kata Fatima yang tinggal di sebuah komunitas di mana rata-rata orang yang selamat hanya dari mengonsumsi 400 kalori per hari, seperti dimuat CNN, Selasa (14/4/2015).
Lain lagi dengan Mohammad. Bayi laki-laki ini lahir ketika kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memasuki kamp dan ketegangan pun meningkat. Nadia sang ibu pun melarikan diri untuk mencari keselamatan. Dalam pikirannya, saat itu hanya menyelamatkan anaknya yang baru lahir.
Nadia pun tak kehilangan harapan akan masa depannya. Ia berharap jika ia bisa tetap hidup dan merasakan situasi normal. Ia ingin sekali bisa hidup dengan suami dan anaknya di rumah keluarga mereka di Yarmouk. (Riz/Ans)
Kisah 2 Bayi 'Ajaib' Bertahan Hidup di Pengungsian Suriah
Luas kamp yang kurang cukup dan jumlah pengungsi membludak membuat pengungsian ini disebut "Lingkaran Terdalam dari Neraka".
diperbarui 14 Apr 2015, 21:44 WIBDiterbitkan 14 Apr 2015, 21:44 WIB
Jumlah korban di Suriah terus bertambah. Hingga kini, tercatat setidaknya ada 210 ribu orang yang tewas.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PDIP Tangerang Selatan Tunjukkan Kesetiaan pada Megawati di Momen HUT Partai
Heboh Video Patwal Mobil RI 36, Cak Imin: Kalau Enggak Butuh Lebih Baik Biasa Aja
Ucapkan Terima Kasih ke Shin Tae-yong, Erick Thohir: Mari Sambut Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Tekan Penyebaran PMK, Banyuwangi Gencarkan Vaksinasi dan Disinfeksi
Perbedaan Merica dan Ketumbar: Panduan Lengkap untuk Membedakan Dua Bumbu Dapur Penting
Ciri ISK: Kenali Gejala dan Penanganan Infeksi Saluran Kemih
Bansos PKH dan Sembako di Batam Disalurkan Secara Door to Door
Kisah Karomah Syekh Subakir Berjalan di Atas Air, Keajaiban yang Menggetarkan
Perbedaan Pohon Palem dan Kelapa: Karakteristik Unik dan Manfaatnya
Mengenal Ciri-Ciri Bulan: Karakteristik dan Fenomena Unik Satelit Alami Bumi
KPK Sita Mata Uang Asing Rp300 Juta hingga Tas Mewah di Kasus Korupsi Investasi PT Taspen
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Terkesan Sambutan dan Keramahan Suporter