Ditawari Barang Murah, Pembeli Diperlihatkan Video Sedih

Suatu kedai di Alexanderplatz di kota Berlin menawarkan produk pakaian murah kepada para pejalan kaki di kota itu.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Mei 2015, 10:04 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 10:04 WIB
Penawaran Pakaian Murah Sebagai Sarana Penyadaran
Suatu kedai di Alexanderplatz di kota Berlin menawarkan produk pakaian murah kepada para pejalan kaki di kota itu.

Liputan6.com, Berlin Suatu kedai di Alexanderplatz di kota Berlin menawarkan produk pakaian murah kepada para pejalan kaki di kota itu.

Kedai mandiri itu menarik perhatian sejumlah anggota masyarakat di sana yang ingin mendapatkan pakaian bagus dengan harga 2 euro atau setara atau setara Rp 30,000. Namun demikian, ketika mereka sedang akan melakukan pembayaran, para calon pembeli diminta menyaksikan tayangan yang cukup membuat mereka terhenyak.

Dalam tayangan itu, para calon membeli menyaksikan sendiri suasana kerja yang menyedihkan yang dialami para pembuat pakaian di negara-negara berkembang. Para pekerja itu hanya dibayar rata-rata hampir Rp 400 per jam dengan jam kerja rata-rata 16 jam, dan sejumlah suasana tidak manusiawi lainnya.

Selesai tayangan itu, para calon pembeli digugah untuk memikirkan kembali keinginan mereka untuk membeli. Kemudian, mereka diberi pilihan untuk tetap membeli atau memberi sumbangan. Sekitar 80 persen calon pembeli membatalkan pembeliannya dan memutuskan untuk menyumbang.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa kampanye penyadaran awam itu terkait dengan Hari Revolusi Busana. Tanggal 24 April merupakan Hari Revolusi Busana yang bertujuan mengenang 1.133 buruh yang meninggal di pabrik garmen Rana Plaza di Bangladesh pada tahun 2013.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya