Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus membuat 'surat cinta' untuk melindungi bumi. Dalam pesan tertulisnya itu, ia menuding keserakahan manusia sebagai penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.
Dalam suratnya -- yang sudah dibocorkan sebuah majalah Italia, L'Espresso, sebelum pengumuman resmi pada Kamis 18 Juni -- Paus mendesak orang-orang kaya mengubah gaya hidup mereka untuk mencegah pengrusakan ekosistem.
Para pegiat lingkungan berharap pesan ini akan memacu negara-negara menjelang konferensi lingkungan PBB yang akan digelar di Paris pada Desember tahun ini.
Diberi judul Laudato Si (Be Praised), On the Care of Our Common Home", aims to inspire everyone - not just Roman Catholics - to protect the Earth. Atau berarti 'Laudato Si (Semoga Diberkati), Dalam Menjaga Rumah Kita Bersama', tujuannya adalah sebagai inspirasi bagi semua orang - dan bukan hanya umat Katolik - untuk melindungi Bumi.
'Surat cinta' setebal 192 halaman itu sebagian besar menuding kegiatan manusia sebagai penyebab pemanasan global.
"Kekerasan yang ada di dalam hati kita, yang dilukai oleh dosa, juga tercermin dalam gejala bukti-bukti kesakitan dalam tanah, air, udara, dan dalam semua bentuk kehidupan," tulis Paus seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/6/2015).
Surat itu mendapat respons positif dari Sekjen PBB, Ban Ki-moon. Menurutnya, perubahan iklim merupakan isu moral yang membutuhkan dialog di semua kalangan masyarakat.
Namun sebagian isinya dikritik sejumlah politikus Amerika Serikat beraliran konservatif, antara lain oleh dua bakal calon presiden dari Partai Republik.
Jeb Bush -- yang ayah dan saudara laki-lakinya pernah menjadi presiden AS -- mengatakan dia tidak mendasarkan kebijakan ekonominya dari pemikiran uskup, kardinal atau paus.
Sementara Rick Santorum mempertanyakan kredibilitas Paus Fransiskus dalam ilmu iklim. (Tnt/Mut)