Liputan6.com, California - 21 Juni 2004, sejarah terukir dalam dunia dirgantara. Bukan penerbangan di dalam Bumi, tapi ke luar angkasa. Hari itu menjadi titik awal bagi pesawat luar angkasa milik swasta.
Untuk yang kali pertama, pesawat yang dikembangkan bukan oleh badan resmi pemerintah, seperti NASA, membelah angkasa.
Seperti Liputan6.com kutip dari Space.com, pesawat luar angkasa komersial SpaceShipOne melakukan penerbangan pertamanya ke luar angkasa, tepatnya hingga ketinggian 62,5 mil atau 100 kilometer di atas permukaan Bumi, setelah tinggal landas dari Gurun Mojave di California, Amerika Serikat.
Setelah lepas landas, pesawat induk White Knight membawa SpaceShipOne hingga ketinggian 15,2 kilometer. Selanjutnya SpaceShipOne di bawah kendali Pilot Michael Melvill itu terbang dengan mesin roketnya hingga 100 kilometer.
SpaceShipOne sukses mencapai luar angkasa, meski hanya tiga menit. Dan pesawat tersebut berhasil meluncur kembali ke Gurun Mojave dengan selamat, walau tanpa bantuan mesin pendorongnya.
Proyek penerbangan yang menelan dana sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 267 juta, akhirnya memenangkan hadiah sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 133 miliar dari Ansari X Prize, kompetisi penerbangan untuk mengirimkan tiga orang ke luar angkasa.
Selain itu, Pilot Melvill pun menjadi pilot pertama yang resmi mendapatkan akses untuk menerbangkan pesawat komersial ke luar angkasa.
Pesawat SpaceShipOne ini tercipta atas kerja sama co-founder Microsoft Corporation Paul Allen dan pakar penerbangan Tier One.
Berawal dari keinginan untuk memungkinkan pihak swasta bisa jalan-jalan ke luar angkasa secara privat, keduanya sepakat untuk merancang pesawat SpaceShipOne yang dirancang oleh Scaled Composites, perusahaan milik ahli luar angkasa Burt Rutan.
Panjang SpaceShipOne mencapai 28 kaki atau 8,5 meter. Adapun diameter pesawat yang bentuknya seperti cerutu itu, yakni 5 kaki atau 1,5 meter. Pesawat bisa menampung seorang pilot dan dua penumpang. Sayapnya terbilang pendek, yakni 16 kaki atau 5 meter.
Advertisement
Kecelakaan
Setelah penerbangan perdana nan bersejarah tersebut, SpaceShipOne kembali terbang ke luar angkasa pada 29 September 2004. Masih di bawah kendali pilot Michael Melvill, kapal terbang itu sukses mencapai titik yang lebih tinggi dari sebelumnya, yakni 64 mil atau 102 kilometer.
Penerbangan ketiga SpaceShipOne pada 4 Oktober 2004 juga sukses dilakukan pilot baru, Brian Binnie dengan ketinggian mencapai 70 mil atau 112 kilometer di atas permukaan Bumi.
Lima tahun kemudian, Rutan sang pendiri Scaled Composites mengembangkan pesawat luar angkasa komersial baru, SpaceShipTwo beserta pesawat induknya WhiteKnightTwo, yang didanai oleh Sir Richard Branson dan perusahaan maskapai penerbangan swasta Virgin Galactic.
SpaceShipTwo memiliki kapasitas yang lebih besar dari SpaceShipOne, yakni bisa menampung 2 pilot dan 6 penumpang. Pesawat ini juga dikembangkan untuk terbang mencapai lebih jauh dari 100 kilometer. Harga satu tiket penerbangan SpaceShipTwo yakni US$250 atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Namun demikian, uji coba perdana SpaceShipTwo berakhir tragis pada 31 Oktober 2014. Pesawat luar angkasa tersebut mengalami kecelakaan saat berada di ketinggian 15,2 km dari titik lepas landas gurun California. Kopilot Mike Alsbury tewas, sementara Pilot Peter Siebold terluka.
Sejarah lain mencatat pada 21 Juni 2006, ditemukan 2 satelit sejenis bulan yang mengelilingi Planet Pluto. Satelit itu masing-masing diberi nama Nix dan Hydra. Selain itu, pada tanggal yang sama tahun 2009, Pulau terbesar di dunia, Greenland menyatakan membentuk pemerintahan sendiri dari Kerajaan Denmark. (Tnt/Ans)