Kaki Prostetik yang Bisa Merasakan Sentuhan

Si pemakai bisa merasakan tekstur dari permukaan tempat mereka menapak.

oleh Indy Keningar diperbarui 28 Jun 2015, 08:05 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 08:05 WIB
Kaki Prostetik yang Bisa Merasakan Sentuhan
Si pemakai bisa merasakan tekstur dari permukaan tempat mereka menapak

Liputan6.com, Vienna, Austria - Ilmuwan Austria telah menemukan produk revolusioner di dunia prostetik, yakni kaki buatan yang bisa merasakan sentuhan.

Kaki buatan ini dilengkapi dengan sensor di bagian telapak, yang bisa menstimulasi syaraf di tubuh orang yang diamputasi.

“Saya merasa memiliki kaki lagi,” ungkap Wolfgang Rangger, penerima prostetik yang dilengkapi dengan sensor pertama ini, seperti dikutip dari Oddity Central, Minggu (28/6/2015).

“Saya tidak lagi terpeleset di es, dan bisa mengenali apakah saya berjalan di kerikil, aspal, pasir, atau rumput. Saya bisa merasakan sentuhan batu-batu.”

Dalam pembuatannya, ahli bedah melakukan proses menyambungkan syaraf dengan prostetik. Mereka mengubah posisi urat syaraf di ujung kaki Ranggers, menempatkannya sehingga lebih dekat dengan permukaan kulit.

Kemudian, ilmuwan menempatkan enam sensor di bagian atas kaki buatan, untuk mampu mengukur tekanan tumit, dan gerak kaki dan jari kaki.

Sinyal yang ditangkap oleh sensor dipindahkan ke pengontrol mikro yang menyampaikan ke batang kaki. Saat stimulator bergetar, ujung syaraf di bawah kulit diaktifkan, dan sinyal pun disampaikan ke otak pemakai.

foto: Oddity Central

“Sensor memberi pesan ke otak bahwa ada kaki dan pemakainya bisa mengetahui kakinya sedang menapak tanah saat berjalan,” jelas Profesor Hubert Egger dari Universitas Linz. Ia menambahkan bahwa alat ini memberi data asli ke otak, sehingga tidak diperlukan proses mencari informasi dari anggota tubuh yang hilang.

Rangger, 54, kehilangan kakinya pada tahun 2007 karena penyumbatan darah akibat stroke. Ia sudah mencoba dan berlatih mengenakan kaki barunya, di rumah maupun laboratorium selama enam bulan. Kini ia bisa berpartisipasi di aktivitas fisik seperti bersepeda dan mendaki gunung.

Penemuan ini diungkapkan di konferensi pers di Vienna, namun tim riset belum mempublikasikan detailnya di jurnal medis. Dr Alastair Ritchie dari Universitas Nottingham, berpendapat sekalipun penemuan ini hebat, namun bukanlah penemuan baru. Tahun lalu, tim riset internasional sudah pernah menciptakan tangan bionik.

Menariknya, konsep prostetik yang bisa menyatu dengan indera pemakainya merupakan tema dalam manga Fullmetal Alchemist, dimana automail --sebutan untuk prostetik di kisah fiktif itu-- bahkan bisa digunakan untuk bergerak selayaknya kaki sungguhan, bahkan bertarung. Kira-kira, berapa tahun lagi ya, bisa ada penemuan serupa automail? (Ikr/Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya