Liputan6.com, Medan - Kecelakaan pesawat militer terjadi di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatra Utara. Sekitar pukul 11.50 WIB, Selasa 30 Juni 2015, Hercules A3130Â milik TNI Angkatan udara jatuh menimpa mobil dan ruko yang sedang dibangun. Api pun berkobar, asap hitam membumbung tinggi ke angkasa.
Kecelakaan terjadi sekitar 2 km dari Lanud Suwondo. Belum diketahui berapa jumlah korban dalam musibah ini. Diduga, ada 12 orang yang ada di dalam pesawat yang dikabarkan mengangkut kargo tersebut.
Area Jalan Jamin Ginting, Medan sebelumnya juga pernah menjadi lokasi kecelakaan pesawat.
"Pesawat Hercules jatuh seperti Mandala dulu jatuh di tempat yang sama di Medan," tulis Pengguna Twitter LaRVa @kakapampam.
Hal serupa dibenarkan seorang warga Medan, Edwin Barus. Namun, kata dia, titik kecelakaan 2 pesawat cukup jauh. "Jaraknya sekitar 7-8 kilometer, tapi nama jalannya sama Jalan Jamin Ginting," kata dia kepada Liputan6.com. Sumber lain menyebut, jarak kedua kecelakaan tersebut hanya 2 km.
Pagi itu, Senin 5 September 2005 pukul 09.40 WIB, pesawat Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI-091 lepas landas dari Bandara Polonia. Ada 117 orang di dalamnya, 5 awak dan 112 penumpang -- di antaranya Gubernur Sumut Tengku Rizal Nurdin yang akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Ada juga 2 anggota DPD asal Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar -- yang adalah mantan Gubernur Sumut.
Burung besi yang lepas landas dalam posisi yang tak sempurna itu oleng ke kiri. Sayap kiri pesawat menghantam sebuah toko kelontong yang berada tepat di batas Bandara Polonia, menewaskan 3 orang yang ada di dalamnya. Suara ledakan terdengar keras.
Laju pesawat baru berhenti setelah menabrak tiang listrik di Jalan Jamin Ginting. Ledakan kembali terdengar beberapa kali dan badan pesawat patah menjadi dua.
"Asap membumbung tinggi setelah kecelakaan. Asap berasal dari ekor," kata saksi mata yang berada 50 meter dari lokasi kejadian, Sultan Tanjung.Â
Hanya ekor pesawat bertuliskan PK-RIM yang tersisa. Badan pesawat terbakar habis, pun dengan 5 rumah yang tertimpa. Bau barang terbakar bercampur dengan aroma durian -- menimbulkan dugaan ada kargo 'raja buah' itu sebesar 2 ton dalam kapal terbang maut itu.
Dari 117 orang yang ada dalam pesawat, 16 penumpang dinyatakan selamat. Semua duduk di bagian belakang. Salah satunya adalah Fredy Ismail, warga Pamulang, Tangerang yang duduk di kursi 20E.
Ia berhasil keluar tanpa cedera berarti dari dinding pesawat yang robek. Sejak awal Fredy merasakan keanehan: saat take off guncangan pesawat sangat kencang, tak seperti biasanya.
Kecelakaan tersebut merenggut total 149 nyawa, termasuk 44 warga yang berada di sekitar lokasi kecelakaan: penghuni rumah yang sedang beraktivitas pagi itu, pemilik warung, pejalan kaki, juga pengayuh becak yang sedang mencari nafkah. Panik melanda Kota Medan kala itu. Kepanikan yang sama dirasakan warga Selasa siang ini. (Ein/Yus)