Kekerasan Berlanjut di Mali, 10 Orang di Timbuktu Tewas

Serangan ini adalah tindak kekerasan terbaru di Afrika Barat itu, di mana PBB telah menengahi perdamaian separatis Tuareg dan pemerintah.

oleh Rinaldo diperbarui 10 Agu 2015, 05:23 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 05:23 WIB
Pasukan perdamaian PBB yang ditugaskan di Mali
Pasukan perdamaian PBB yang ditugaskan di Mali (Reuters)

Liputan6.com, Timbuktu - Sejumlah pria bersenjata membunuh 10 warga sipil dalam serangan di Desa Gaberi di Mali utara, sehari setelah pengepungan mematikan oleh tersangka gerilyawan Islam di sebuah hotel di sebelah timur laut dari Ibukota Bamako.

Serangan ini adalah tindak kekerasan terbaru di negara Afrika Barat itu, di mana PBB telah menengahi perdamaian antara separatis Tuareg dan pemerintah. Sementara gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda dan kelompok militan baru terus melakukan kampanye melawan misi PBB dan militer Mali.

Serangan dimulai pada Sabtu malam ketika 3 orang tiba dengan sepeda motor dan menyusup di wilayah Timbuktu tapi dipukul mundur oleh warga yang melepaskan tembakan. Satu penyerang tewas dalam kontak senjata ini.

"Para penyerang datang kembali pagi ini, menembak di mana-mana. Ada 9 atau 10 yang meninggal. Orang-orang telah meninggalkan desa dan mendirikan kemah di sekitar 4 km jauhnya," kata seorang warga yang meragukan penyerang adalah militan Islam seperti dikutip Reuters, Senin (10/8/2015).

Penduduk lain mengatakan serangan awal tampaknya adalah sebuah percobaan perampokan. Serangan itu juga indikasi dari memburuknya keamanan, terutama di sekitar Timbuktu, kata Guillaume N'Gefa, Direktur Hak Asasi Manusia untuk misi PBB.

"Ini adalah kejahatan serius oleh kelompok-kelompok bersenjata, kita tidak bisa mengidentifikasi. Modus operandi selalu sama. Mereka menyerang sebuah desa dan mencuri dan kemudian menghilang. Mereka terorganisir dengan baik. Ini bukan hanya bandit," kata N'Gefa. (Ado/Nda)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya