Liputan6.com, Sierra Leone - Pejabat-pejabat kesehatan di Sierra Leone memulangkan pasien terakhir Ebola di negara itu dari rumah sakit. Pemulangan itu dilakukan pada Senin 24 Agustus 2015.
"Sejak itu, Sierra Leone pun mulai menghitung mundur 42 hari untuk dinyatakan bebas dari virus tersebut," demikian diberitakan VOA News Selasa (25/8/2015).
Adama Sankoh meninggalkan pusat perawatan Ebola di pinggiran kota Makeni setelah menerima hasil negatif dalam tes kedua guna melacak keberadaan virus itu. Staf medis merayakan itu dalam upacara yang dihadiri Presiden Ernest Bai Koroma.
Advertisement
Sankoh yang kehilangan putranya akibat Ebola, berterima kasih kepada staf medis yang merawat anakya selama sakit.
Untuk dinyatakan bebas Ebola, Sierra Leone memang harus menunggu 42 hari -- 2 periode masa inkubasi virus -- tanpa kasus baru. Sementara sebelumnya, Liberia dinyatakan bebas penyakit mematikan itu pada Mei lalu.
Ebola merebak di Afrika Barat selama lebih 18 bulan, menulari lebih dari 28 ribu orang, sebagian besar di Sierra Leone, Liberia dan Guinea. Sudah lebih 11.200 orang meninggal akibat virus itu, dengan korban tewas di Sierra Leone hampir 4.000 orang.
Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang tertular. Pejabat-pejabat kesehatan berupaya mengatasi penyebaran virus itu dengan mengisolasi pasien, memantau orang yang berhubungan dengan mereka.
Pihak berwenang juga melakukan pemakaman yang aman agar virus Ebola tak menyebar. (Tnt/Rie)