Liputan6.com, Sudan - Sejarah menakutkan terjadi pada 39 hari silam, di mana virus mematikan ebola mewabah pada suatu wilayah di Sudan, Afrika. Peristiwa itu bermula saat pria pekerja toko di Nzara yang tiba-tiba sakit dan meninggal 5 hari kemudian.
Setelah diselidiki lebih lanjut, momen saat si pria sakit pada 27 Juni 1976 pun dicatat sebagai epidemi virus Ebola pertama di dunia.
Pria kedua di kota meninggal pada 6 Juli. Saudaranya kemudian sakit tapi berhasil pulih. Saudara laki-laki asisten penjaga toko kemudian dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli, dengan gejala mirip infeksi Ebola sebelumnya. Ia meninggal 2 hari kemudian.
Sementara istrinya menghembuskan napas terakhir 5 hari setelah itu. Seminggu kemudian tetangga laki-laki mereka meninggal.
Akhirnya, seperti dikutip dari History Channel, dari 48 orang terinfeksi 27 di antara yang meregang nyawa berasal dari satu lingkungan tempat tinggal.
Berdasarkan pola infeksi dan fakta bahwa pekerja rumah sakit juga mulai mengembangkan gejala infeksi virus tersebut, dokter pun menyadari, penularan virus terjadi dengan kontak langsung.
Di Rumah Sakit Maridi, Sudan selatan, 33 dari 61 perawat akhirnya mati akibat demam yang disebabkan oleh virus Ebola.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya datang ke kawasan tersebut pada Oktober, dan membantu mencegah epidemi virus tersebut. Mereka kemudian mengisolasi korban untuk menghentikan penyebaran infeksi, wabah pun berakhir tak lama kemudian.
Pada saat epidemi berakhir, tercatat ada 284 kasus infeksi ebola. Sekitar setengah dari jumlah tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Advertisement
Gejala demam Ebola umumnya mulai terjadi sekitar 4 sampai 15 hari, setelah seseorang terinfeksi dengan virus. Korban rata-rata pertama kali terlihat memiliki gejala seperti flu, seperti demam tinggi, sakit di tubuh dan lemas.
Biasanya juga diikuti dengan diare, muntah dan ruam di seluruh tubuh. Kemudian orang tersebut mengalami pendarahan pada semua lubang tubuh dan kerusakan organ dimulai setelahnya. Dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, para penderitanya akan mengalami kelelahan, dehidrasi dan syok.
Ada beberapa kasus wabah Ebola lainnya setelah 1976. Namun para ilmuwan masih tidak tahu apa yang menyebabkan penyakit itu kembali muncul atau bagaimana menyembuhkannya.
Virus ebola diyakini bermula dari hewan liar yang menularkannya ke manusia, hingga akhirnya mematikan bagi populasi manusia. Hewan yang dianggap sebagai inang alaminya adalah kelelawar buah dari famili Pteropodidae. Hingga sekarang, belum ada vaksin penyembuh bagi mereka yang terpapar.
Virus ini kemudian mewabah di beberapa negara Afrika seperti Republik Demokratik Kongo, Gabon, Sudan, Pantai Gading, dan Uganda. Sebenarnya manusia bukanlah sarang alami dari virus ebola. Orang pertama kali terjangkit virus ini diyakini mereka yang melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus tersebut.
Pada tanggal yang sama tahun 1957, 400 orang dilaporkan tewas terutama di sekitar Cameron, Louisiana, AS. Bukan karena ebola, melainkan hantaman Badai Audreydi dekat perbatasan Texas-Louisiana.
Sementara pada 27 Juni 1980, Penerbangan Italia Aerolinee Itavia 870 meledak di udara secara misterius. 81 Orang dalam burung besi yang dalam perjalanan dari Bologna ke Palermo itu tewas. Peristiwa itu juga dikenal di Italia sebagai bencana Ustica. (Tnt/Rmn)