Kelompok Bersenjata Filipina Culik Turis Asing dan Wanita Lokal

Kapten Alberto Caber menuturkan, keempat korban penculikan diduga kuat memang telah ditargetkan sejak awal. Bukan diambil secara acak.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Sep 2015, 12:24 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 12:24 WIB
Kelompok Bersenjata Culik Turis dan Wanita Lokal di Filipina
Peta Filipina. (BBC)

Liputan6.com, Manila - Sejumlah turis dan wanita lokal di Filipina diculik sekelompok pria bersenjata. Pada Senin 21 September waktu setempat itu, mereka tengah berada di resor  Oceanview di Samal Island, dekat Kota Davao di Mindanao

"Dua orang Kanada, Norwegia dan seorang wanita lokal telah diculik dari sebuah resor wisata di Filipina selatan," kata juru bicara militer Kapten Alberto Caber seperti dikutip dari BBC, Selasa (22/9/2015).

"Para penyerang, yang belum diidentifikasi oleh polisi, pergi dengan perahu," tambahnya.

Kapten Alberto Caber menuturkan, keempat korban penculikan diduga kuat memang telah ditargetkan sejak awal. Bukan diambil secara acak.

Pemerintah Filipina mengungkapkan korban penculikan warga negara Kanada diidentifikasi sebagai John Ridsel dan Robert Hall. Sementara yang dari Norwegia adalah Kjartan Sekkingstad -- manajer resor wisata.

Namun wanita lokalnya belum diidentifikasi, hanya didapati informasi ia adalah mitra dari salah satu warga Kanada yang diculik.

Pihak berwenang juga mengatakan ada 2 turis Jepang yang mencoba untuk campur tangan untuk mencegah penculikan yang terjadi tak lama sebelum tengah malam.

"Blokade laut sedang menyiagakan petugas di sekitar pulau untuk menghentikan penculik mencapai pulau lain di barat daya Filipuna yang dikenal sebagai rumah markas militan," ujar Kapten Alberto Caber.

Pemerintah Filipina menandatangani perjanjian perdamaian dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar, Front Pembebasan Islam Moro, pada 2014, tetapi baku tembak masih kerap terjadi.

Sejak 1990-an Filipina selatan telah menjadi lokasi insiden penculikan oleh kelompok militan Muslim, yang kerap meyandera untuk uang tebusan. (Tnt/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya