Liputan6.com, New York - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah Indonesia akan mengirim tambahan pasukan penjaga perdamaian, yang bertugas di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) secara bertahap hingga 2019. Hal itu disampaikan pria yang karib disapa JK itu dalam Peace Keeping Summit di New York, Amerika Serikat, Senin (28/9/2015) waktu setempat.
"Indonesia berkomitmen secara berkala untuk mengirimkan 4.000 pasukan penjaga perdamaian hingga 2019. Untuk mewujudkan hal itu, kami telah membangun pusat pelatihan pasukan. Negara-negara lain pun diperbolehkan bergabung dalam pusat latihan ini," kata JK.
Baca Juga
Dalam kesempatan ini, JK berpidato di depan Presiden Amerika Barack Obama. Pemimpin dari Partai Demokrat itu duduk di baris sebelah kanan suami Mufida Kalla.
Advertisement
Hingga saat ini, Indonesia telah mengirimkan 2.730 pasukan gabungan TNI dan Polri untuk membantu PBB. Pasukan tersebut sudah terjun dalam sembilan misi.
Jusuf Kalla juga mengatakan pada awal tahun ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan 800 personel prajuritnya untuk bergabung dalam United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID). Kemudian, bantuan tiga helikopter Mi-17 sedang dipersiapkan untuk dikirim ke The United Nations Multidimensional Integrated Stabilitazion Mission in Mali (MINUSMA).
"Pada 2016, Indonesia juga siap mengirimkan 100 personel polisi, 40 di antaranya adalah polisi perempuan," ujar JK.
JK mengatakan, dukungan yang diberikan pada PBB tercantum dalam UUD 1945. Sejak merdeka, Indonesia aktif dalam upaya perdamaian dan ketertiban dunia. Salah satunya adalah berperan aktif dalam konflik di Sinai 1957 dan konflik Kongo 1960.
Dalam pidato penutupnya, JK menegaskan tiap negara, tidak peduli sekecil apa pun, berkontribusi dalam menjaga kedamaian dan ketertiban dunia. (Tnt/Mut)*