Liputan6.com, Meksiko City - Salah satu perempuan pembunuh sadis dari Meksiko yang terkenal dengan nama 'La China' berhasil ditangkap polisi setelah pacarnya berkhianat.
Melissa Margarita Colderon Ojeda, adalah salah satu pembunuh berdarah dingin yang terkenal dan dipercayai telah menghilangkan nyawa sebanyak 150 orang. Baik yang ia lakukan dengan tangannya sendiri atau menyuruh anak buahnya.
Ojeda ditangkap pekan lalu. Ia memimpin grup pembunuh bayaran atau dikenal dengan 'sicaria' dan bekerja untuk kartel obat-obatan Los Antrax.
"Dia benar-benar pemberani dalam membunuh orang," kata mantan kepala DEA Mike Vigil seperti dikutip News.com.au, Senin 5 Oktober 2015.
Advertisement
"Dia juga sangat disegani, dan pembunuh berdarah dingin yang kejam," tambah Vigil lagi.
Geng Los Antrax adalah kepanjangan tangan Sinaloa Cartel. Mereka dilabeli 'geng obat bius paling berkuasa di dunia', oleh Unit Intelijen AS.
Odeja memimpin unit kecil yang beranggotakan 50 orang yang ia namai Los Damasco. Unit ini mendapat pelatihan militer khusus dan bertanggung jawab untuk operasi istimewa Los Antrax.
Perempuan berusia 31 tahun ini dipercayai memulai pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran beberapa tahun lalu saat mengencani anggota unit Los Damasco, Erick Davalos Von Borstel. Ojeda saat itu masih 20 tahun dan Borstel adalah cinta matinya.
Namun, kekuasaannya digantikan oleh anggota lain yang baru saja keluar dari penjara. Cinta Brostel berubah karena anggap Ojeda terlalu banyak omong.
Patah hati, Ojeda membalas dendam dengan membunuhi siapa saja yang berkhianat. Ia pun membuat pasukannya sendiri.
"Ini bukan kesempatan kerja yang sejajar antara wanita dan pria," jelas Vigil.
"Ini adalah bidang pekerjaan yang didominasi laki-laki. Hanya ada sangat sedikit perempuan yang mendobrak 'tradisi' ini. Beberapa yang harus tampil seperti setan dan terampil sebagai laki-laki. Salah satunya adalah Odeja. "
Sayangnya justru pacar barunya, Hector Pedro Camarena Gomez, yang dikenal sebagai 'El Chino', yang menyerahkan dirinya ke polisi.
El Chino adalah orang kepercayaan Ojeda sampai berhasil ditangkap oleh polisi.
Gomez dilaporkan menunjukkan kuburan massal korban serangan Ojeda kepada polisi. Ia juga berbagi rahasia daftar para polisi korup yang berada di bawah ketiak perempuan itu. Ini dilakukan Gomez demi mendapatkan pengurangan hukuman.
Calderon Ojeda dilaporkan ditangkap pada akhir pekan dekat bandara internasional di Cabo San Sucas, Meksiko di mana ia mencoba untuk melarikan diri ke kota Culiacan, negara bagian Sinaloa.
Identitasnya berhasil dikonfirmasi oleh sidik jari dan tato nya: kupu-kupu di perut dan bahu kanannya. Tato ikan, bunga dan karakter China di punggungnya serta huruf "A" di lengan kanannya.
Alvaro de la Pena, sekretaris jenderal negara bagian Baja California Sur, membenarkan kabar penangkapan Ojeda pada hari Minggu.
"Berkat pertukaran intelijen dan informasi antara semua lembaga yang terintegrasi di negara ini, kami mampu menahannya dengan cara benar-benar bersih, tanpa ada peluru," tuturnya dalam keterangan media. (Rie/Tnt)