Liputan6.com, Manila - Filipina bersiap menghadapi badai dahsyat. Akhir pekan ini, topan atau pusaran angin berkecepatan tinggi diperkirakan menerjang, disertai hujan deras yang bisa memicu banjir besar.
Pada Jumat kemarin, Presiden Benigno Aquino memperingatkan warga yang tinggal di jalur terjangan Topan Koppu untuk bersiap dievakuasi.
Dalam penyampaian yang disiarkan di televisi, ia mengatakan, badai bisa jadi disertai hujan deras selama 12 jam yang bisa menyebabkan banjir parah.
Sebelumnya, peringatan serupa disampaikan Presiden Benigno Aquino saat Topan Haiyan menerjang negerinya pada 2013.
Koppu diperkirakan menerjang sebelah utara Pulau Luzon pada Minggu dini hari. Topan menghembus angin hingga kecepatan 180 km/jam dan bergerak lambat -- yang berarti ia bisa memicu hujan deras dalam waktu lama.
Hujan deras pertama diperkirakan akan mengguyur wilayah utara dan tengah Luzon pada Sabtu ini.
Dalam pernyataannya, Presiden Aquino mengimbau warga untuk mengindahkan peringatan dari pemerintah dan menyiapkan diri untuk dievakuasi. Ia juga menambahkan, petugas layanan darurat telah membagikan perlengkapan yang dibutuhkan di pusat-pusat evakuasi.
"Pemerintah ada di sini untuk membantu agar tak sampai ada korban jiwa yang jatuh," kata Aquino seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Sabtu (17/10/2015).
"Namun, saya harus menekankan, bahwa setiap unit pemerintah daerah, masyarakat, dan warga Filipina yang berpotensi terdampak harus bekerja sama, dalam sebuah aksi kolektif, yang akan kita lakukan untuk menghadapi ancaman."
Aquino menambahkan, meski telah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, namun, "Kita berhadapan dengan kekuatan alam. Kita tak tahu persis apa yang akan terjadi..."
Badan meteorologi setempat mengeluarkan peringatan agar penduduk di perairan timur Luzon bersiap menghadapi kemungkinan ombak 2 meter yang dipicu hempasan badai.
Sementara itu, pihak militer di utara Luzon telah disiagakan untuk menghadapi operasi penanggulangan bencana.
Topan Kappu atau dikenal sebagai Lando diperkirakan tak akan berlalu dari Filipina hingga Selasa depan. Ia kemudian akan menuju Taiwan.
Advertisement
Filipina punya pengalaman buruk dengan bencana alam. Pada 2013, topan super Haiyan -- badai terkuat yang pernah tercatat di darat -- menerjang Filipina, menghancurkan kota, dan menewaskan 6.300 orang. Sementara 1.000 manusia lainnya masih berstatus 'hilang' hingga kini. (Ein/Mvi)
Baca juga: