Penjahat 'Bergentayangan' Curi Abu Jenazah di Makam-makam

Menurut laporan polisi, komplotan merupakan kelompok kejahatan terorganisir yang melakukan perjalanan ke seluruh negeri merampok kuburan.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 17 Nov 2015, 20:15 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 20:15 WIB
Perampok Kuburan
Menurut laporan polisi, dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir yang melakukan perjalanan di seluruh negeri. (Shanghaiist)

Liputan6.com, Henan - Gerombolan perampok beraksidi sebuah kuburan di provinsi Henan minggu lalu. Tindakan ini mereka lakukan untuk mencuri abu dan memeras keluarga yang telah ditinggalkan.

 

Penjahat meninggalkan nomor telepon mereka agar keluarga yang mencari bisa menghubungkan mereka. (Shanghaiist)

Nyonya Liu menjadi salah satu korbannya. Suaminya meninggal dunia pada awal tahun ini. Bak tersambar petir di siang bolong, ia mendapatkan kabar dari pihak Taman Pemakaman Hongshan pada hari Kamis bahwa abu pasangan hidupnya itu telah dicuri.

Setibanya di lokasi TPU Henan, ia melihat tak hanya kuburan suaminya yang telah diobrak-abrik. Sejumlah makam lainnya juga telah dilaporkan dibuka paksa.

Ny. Liu, salah satu korban perampokan makam. (Shanghaiist)

 

Para penjahat meninggalkan secarik kertas, yang ditulisi sebuah nomor telepon, di dalam makam.

Ketika Liu menghubungi nomor tersebut, pemeras meminta 20 ribu yuan atau sekitar Rp 43 juta. Namun, belakangan komplotan itu justru meminta uang yang lebih dan tidak memberi tahu lokasi abu suaminya.

Atas kejadian itu, perempuan malang itu melapor ke pihak kepolisian.

Sebaliknya, sejumlah keluarga lainnya yang kehilangan abu orang terdekat mereka telah mentransfer uang 20 ribu yuan kepada para pemeras.

Menurut laporan polisi Henan, mereka menduga komplotan  merupakan kelompok kejahatan terorganisir yang bergentayangan keke seluruh negeri dan merampok kuburan ketika mendapat peluang. (Rcy/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya