Demi Alasan Kesehatan, Hakim Izinkan Kucing Dalam Persidangan

Seekor kucing mendapatkan izin khusus untuk hadir di dalam ruang pengadilan. Apa yang di derita tersangka?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 07 Des 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2015, 17:00 WIB
Kucing Istimewa Dalam Ruang Pengadilan
Kucing ini diijinkan masuk dalam ruang pengadilan supaya bisa menenangkan pemiliknya yang sedang menjadi terdakwa. (Sumber Herts & Essex Observer)

Liputan6.com, Chelmsford - Seekor kucing mendapat keistimewaan dari pengadilan dan diizinkan menghadiri persidangan pra-peradilan di kota Chelmsford, Inggris.

Dikutip dari Herts & Essex Observer, Senin (07/12/2015), tersangka bernama Aiden Wiltshire (72) diberikan izin unutk membawa kucing hitamnya bernama Taylor ke dalam ruang pengadilan yang bertujuan untuk menenangkan dirinya.

Kucing tersebut tampak menyimak proses hukum tersebut melalui dari dalam troli dan sesekali memunculkan kepalanya supaya bisa dibelai oleh pemiliknya. Dalam sidang pra-peradilan sebelumnya, kucing itu bahkan menggantung di leher Wiltshire.

Tersangka tersebut dituduh melakukan dua pelanggaran karena menguntit dua orang wanita-- ia mengaku tidak bersalah. Hakim Charles Gratwicke, hakim senior di Chelmsford Crown Court, mengizinkan kehadiran hewan itu setelah Gavin Burrell, pengacara terdakwa, menjelaskan bahwa kliennya adalah “seseorang yang menderita masalah kesehatan dan secara emosi terbantu oleh kucingnya.”

Kata sang pengacara, “Ia seperti tongkat bantu yang diandalkan oleh tersangka. Ia berada di dalam keranjang dan tidak berkeliaran. Mungkin ini terdengar sedikit ganjil, namun ada bukti tertulis bahwa kucing dapat memberi dukungan emosional kepada tersangka.”

Kasusnya ditunda hingga awal tahun depan.

Kejadian ini bukan satu-satunya di mana hewan dipandang memberikan ketenangan emosional kepada manusia.

Interaksi dengan hewan dapat mengurangi stress termasuk pada para mahasiswa yang menghadapi ujian akhir. (Sumber thepenn.org)

Dari sumber lainnya, dikutip the penn.orgSenin (07/12/2015) disebutkan bahwa para mahasisiwa Indiana University Pennyslvania (IUP) mendapatkan sejumlah anjuran untuk mengurangi rasa stres pada ujian akhir semester.

Salah satu cara penanggulangan stres yang mereka lakukan adalah bermain dengan seekor anak anjing yang disediakan oleh perpustakaan Stapleton-- berfungsi sebagai anjing terapi bagi para mahasiswa.

Menurut penelitian interaksi dengan hewan dapat menurunkan stres pada manusia. Karenanya, ketika seseorang mengalami depresi, kecemasan, ataupun tertekan, seekor 'sahabat' berbulu dapat membantu menghadapinya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya