Kebohongan Konyol Orangtua pada Anak-anak

Dalam menertibkan anak-anaknya. Orangtua sering mengarang cerita tak masuk akal untuk menakut-nakuti. Ini di antaranya!

oleh Indy Keningar diperbarui 17 Jan 2016, 11:28 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 11:28 WIB
Kebohongan Konyol Orangtua pada Anak-anak
Dalam menertibkan anak-anaknya. Orangtua sering mengacang cerita tak masuk akal untuk menakut-nakuti. Ini di antaranya!

Liputan6.com, Jakarta Kadang-kadang, ketika orangtua kehabisan akal untuk mendisiplinkan anak-anaknya, kejujuran tak jadi prioritas.

Pun begitu, kebohongan itu bermaksud baik. Seperti orangtua yang membohongi bahwa anak mereka 'alergi gula', supaya mereka tidak makan permen terlalu banyak. Namun, banyak kebohongan yang anak-anak itu sadari saat mereka tumbuh dewasa, karena sungguh tidak masuk di akal.

Dilaporkan Daily Mail, melalui forum online Reddit, netizen berbagi berbagai kebohongan yang mereka dengar saat masih anak-anak. Bahkan bukan hanya orang tua, saudara yang lebih tua pun kadang ikut berbohong demi menjahili adik mereka.

Seorang pengguna mengungkapkan kebohongan yang pernah mereka dengar, "permen di dekat kasir supermarket tidak dijual."

Sedangkan pengguna lainnya menimpali, "orangtua saya terang-terangan bilang saya alergi gula."

Alergi gula. Salah satu kebohongan yang dikemukakan orangtua pada anaknya. (foto: guide2health.net)

Bukan hanya mengenai kebiasaan makan permen. Ketika orangtua pengguna lainnya ingin 'privasi' di kamar tidur, mereka membohongi anaknya.

"Pintu tertutup karena 'ibu sedang membantu ayah menggantung gambar di belakang pintu. Mereka tidak ingin kami membukanya dan menubruk mereka dengan pintu'," pengguna lainnya mengisahkan.

Sedangkan, kebohongan yang berhubungan dengan hewan juga kerap didengar. Seorang pengguna bercerita, "Jika saya menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya... Nantinya benda yang disentuh akan berubah menjadi jutaan laba-laba."

Pengguna lainnya bercerita, bahwa saat mereka masih anak-anak, ia dibohongi ayahnya bahwa ia pernah memiliki ekor. "Ayah berkata ia selalu memotong ekor saya, karena saya akan berubah menjadi monyet raksasa dan menghancurkan segalanya pada saat bulan purnama."

Bukan hanya orangtua yang menyebarkan 'gosip'. Kakak dari seorang pengguna membohongi bahwa kaki mereka akan lepas.

"Kakak saya, yang 13 tahun lebih tua, kesal saya dapat satu dolar saat gigi saya copot," seorang pengguna menuliskan. Menurut penuturannya, saat si kakak giginya copot, ia hanya mendapat $0,25. Kebohongan pun diluncurkan.

Saat ia masih berpiyama, menari-nari senang dengan membawa satu dolar-nya, si kakak perempuan melongok dari pintu dan berceletuk, 'Man, satu dolar. Tunggu sampai 'peri kaki' datang, kau akan dapat $20'."

Ia tidak tahu apa itu 'peri kaki'. Sang kakak pun menjelaskan, ketika 'kaki anak-anak' copot, dan 'kaki dewasa' akan tumbuh, ia akan bergerak melompat dengan bokong selama sekitar satu tahun, namun sisi baiknya, akan mendapat $20.

"Saya menangis ketakutan berjam-jam." Si pengguna menutup kisahnya.

Pergi ke dokter gigi tentu merupakan sesuatu yang ditakuti anak-anak. (foto: smilesbydocford.com)

Masih ada lagi kebohongan dari kakak jahil, dituturkan oleh pengguna lain, "Kakak saya bilang, jika saya sendawa dengan mulut tertutup, tak ada yang akan mendengar. Saya percaya sampai usia tengah 20-an."

Kebohongan berkaitan dengan traveling pun diterima oleh para anak. Seorang pengguna menuturkan, "jika saya tidak tertib di mobil, mobilnya akan sedih. Satu tahun kemudian, saya menangisi mobil karena percaya mereka akan mati. Namun saya percaya di kehidupan selanjutnya mereka akan jadi pesawat terbang keren."

Sedangkan, pengguna lainnya dibohongi, bahwa jika mereka tidak tertib di pesawat, pilot akan memutar balik pesawat.

Masih ada yang lebih sadis lagi. Seorang tukang cukur rambut bahkan dilibatkan, seperti dituturkan seorang pengguna, "Jika saya tidak duduk diam saat potong rambut, tukang cukur akan memotong telinga saya."

Lucunya, si tukang cukur rambut sepakat dengan orangtua.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya