Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan kunjungan diplomatik ke Jepang dan Korea, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar melanjutkan lawatan kali ini ke Filipina. Pada kesempatan tersebut, ia berbagi gagasan terkait penguatan ekonomi pedesaan yang salah satunya adalah mempromosikan desa dan pengembangan daerah pedesaan.
Menurut Marwan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di desa dan daerah pedesaan perlu mendapatkan dorongan untuk meningkatkan laju desa dan ekonomi pedesaan.
"UKM bisa menjadi entitas ekonomi yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di desa dan daerah pedesaan," ujar Menteri Marwan di Filipina, dalam keterangan yang dikutip Senin (22/2/2016).
Advertisement
Baca Juga
Tantangan terhadap pengembangan UKM, menurut Marwan terletak pada pengelolaanya. Oleh karena itu, pertemuan antara Indonesia dan Filipina perlu berbagi metode sebagai upaya mempromosikan UKM Desa dan Pedesaan.
"Dalam mendorong kemajuan UKM, tidak hanya membutuhkan pengembangan infrastruktur, tetapi yang lebih penting adalah pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui penyedian program pelatihan untuk meningkatkan kreatifitas dan kemampuan pengelolahan dan pengelolaan," jelas dia.
Produk potensial desa yang bisa dipromosikan, menurut Marwan tidak hanya kapasitas produksi, yang lebih penting lagi adalah nilai tambah produk untuk meningkatkan pendapatan desa dan pedesaan masyarakat.
"Saya berharap bahwa melalui kunjungan kehormatan ini, kita akan dapat bersinergi kemungkinan kerjasama di program pembangunan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina untuk mendorong desa mandiri di kedua negara dan dapat memunculkan inisiatif positif untuk perkembangan kedua Negara," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, menteri desa yang pertama kali di Indonesia tersebut juga menginformasikan terkait rencana penyelenggaraan Forum Internasional Pembangunan Desa yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2016.
"Pertemuan ini bertujuan untuk penyelarasan kerjasama lebih lanjut antar beberapa negara dan saya mengundang Sekretaris Christobal Jr dan pejabat dari Departemen Perdagangan dan Industri untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara yang akan datang," papar Marwan.
Desa Mandiri Energi
Selain itu, Menteri Marwan Jafar juga menyatakan, membangun Desa Mandiri Energi adalah salah satu program yang telah dijalankan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Sejumlah desa yang tadinya gelap gulita, sedikit demi sedikit mulai terang.
Misalnya Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memiliki dua unit PLTS berkapasitas 10 KVA. Sedikitnya 60 KK bisa diterangi listrik dari dua PLTS yang diberikan Kemendesa PDTT itu. PLTS juga dibangun di Desa Sijago-jago, Kecamatan Badiri, juga di Tapanuli Tengah.
"Keberadaan energi ini sangat vital bagi desa dan menjadi prasyarat untuk maju. Kalau ada listrik, masyarakat bisa mengembangkan usaha keluarga (home industry) sehingga bisa meningkatkan penghasilan keluarga. Ini contoh," ungkap Direktur Jenderal Pembanguan dan Pemberdayaan Masyrakat Desa (Dirjend PPMD), Ahmad Erani Yustika.
Erani juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah gudangnya potensi energi baru terbarukan. Banyak data yang menyatakan bahwa potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 300.000 mega watt, namun hingga kini baru 3 persen yang termanfaatkan. Potensi energi itu tentu sangat dekat dengan desa-desa, baik berupa energi panas bumi, tenaga surya, hydro, maupun bahan bakar nabati.
"Di desa banyak sungai, jadi cocok bangun energi mikro hydro. Banyak pantai untuk bangun energi ombak, energi tenaga surya juga, dan banyak lagi. Ke depan, sumber energi terbarukan memang tidak lagi disebuat sekedar alternatif, namun bisa menjadi andalan,"Â imbuhnya.
Kemendes PDTT tentunya siap meningkatkan kerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun pembangkit listrik untuk pedesaan. Apalagi pemerintah Jokowi-JK telah komitmen memberikan Dana Desa yang difokuskan untuk infrastruktur. Dana Desa ini tentunya dapat membantu pembangunan infrastruktur pembangkit listrik bagi desa yang membutuhkan pembangkit.
"Kami memiliki program pembangunan untuk Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk listrik dan energi," terang Marwan Jafar.Â