Menlu Retno: Konsulat Kehormatan RI di Palestina Dibuka Maret

Pembukaan Konsul kehormatan tersebut nantinya akan membuat hubungan Indonesia dengan Palestina makin dekat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Mar 2016, 17:59 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2016, 17:59 WIB
20160302-Istana Gelar Diskusi Bahas Persiapan KTT OKI dan Palestina-Jakarta
Menlu Retno Marsudi (tengah) bersama Pengamat Timur Tengah, Trias Kuncahyono (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Rabu (2/3). Diskusi itu membahas KTT OKI dan isu Palestina (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Konsulat Kehormatan RI di Kota Ramallah, Palestina segera dibuka pada Maret tahun ini. Pembukaan konsulat diharap semakin meningkatkan hubungan Indonesia dengan Palestina.

"Insya Allah dalam bulan Maret ini konsul kehormatan akan dapat diresmikan. Kami mohon doanya agar semua perizinan dapat diselesaikan sehingga pertengahan Maret nanti kita bisa meresmikan konsul kehormatan kita di Ramallah," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran I, Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Retno mengatakan, pembukaan konsul kehormatan tersebut nantinya akan membuat hubungan Indonesia dengan Palestina semakin dekat. Tidak hanya antarpemerintah, tapi hubungan antarmasyarakat juga akan semakin kuat.

"Pembukaan konsul ini bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan representasi Indonesia di Ramallah, tapi ini adalah satu langkah menuju representasi yang lebih utuh di Ramallah," kata Retno.

Selain pembangunan konsulat kehormatan, kuatnya hubungan masyarakat Indonesia di Palestina juga ditandai dengan berdirinya rumah sakit Indonesia di kota Gaza yang pendanaannya bukan dari pemerintah, namun murni dari masyarakat Indonesia. ‎

‎‎"Masyarakat Indonesia setelah berupaya beberapa tahun berhasil mengumpulkan dan membangun RS Indonesia di Gaza. Ini adalah kekuatan rakyat Indonesia yang berhasil membangun rumah sakit dan kita serah terimakan pada saat itu oleh masyarakat kepada menteri kesehatan Palestina yang saat itu berkunjung ke Indonesia," tutur Retno Marsudi.‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya