Kemlu Sesalkan Politisasi Lawatan Jurnalis Indonesia ke Israel

Lawatan sejumlah jurnalis Indonesia itu ke Israel tak bisa dilarang. Hal tersebut juga bukan pertama kali dilakukan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Mar 2016, 18:32 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 18:32 WIB
20151130-Jabat Tangan Pertama Kalinya Presiden Palestina dan PM Israel-Paris
PM Israel Benjamin Netanyahu (kiri) berbincang dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dibelakang Presiden Komoro disela foto bersama pada KTT Perubahan Iklim, Conference of Parties (COP) 21 di Prancis, Senin (30/11). (AFP PHOTO/POOL/MARTIN BUREAU)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri angkat bicara terkait kunjungan sejumlah jurnalis media di Indonesia ke Israel. Sebab, dalam lawatan tersebut beberapa jurnalis dari Tanah Air diberi kesempatan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Saat bertemu jurnalis dari Indonesia itu, PM Netanyahu mengatakan siap menormalisasi hubungan bilateral dengan Indonesia. Indonesia selama ini tak menjalin hubungan bilateral dengan Israel sebagai bentuk sikap dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, lawatan sejumlah jurnalis Indonesia itu ke Israel tak bisa dilarang. Hal tersebut juga bukan pertama kali dilakukan.

"Terkait kegiatan media yang ada di Israel memang suatu yang tidak bisa kita larang untuk media di Indonesia datang. Kegiatan seperti ini sudah pernah dilakukan sebelumnya," jelas pria yang karib disapa Tata ini di kantornya, Selasa (29/3/2016).

Meski tak melarang, pihaknya menyayangkan jika pertemuan itu dipolitisasi oleh pihak Israel. "Yang kita sayangkan kalau kegiatan ini dipolitisasi dibuat terkait dengan hubungan Indonesia-Israel," papar Tata.

 

Dia pun kembali menegaskan terkait sikap Indonesia terhadap pendudukan Israel di tanah Palestina yang tetap konsisten.

"Kita tekankan posisi Indonesia terkait kemerdekaan Palestina tetap teguh dan kita terus berjuang agar Palestina bisa merdeka dari Israel," jelas dia.

"Kita terus perjuangkan kemerdekaan Palestina. Agar Palestina mendapat kemerdekaan dari Isreel," pungkas Tata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya