Liputan6.com, Quebec - Seorang bocah cerdas berusia 15 tahun berhasil membongkar misteri keberadaan kota kuno milik Suku Maya di pedalaman belantara Amerika tengah.
William Gadoury menganalisis 22 rasi bintang Maya dalam sebuah buku kuno buku yang bertahan dari zaman pra-Kolumbia Maya tahun 900-1521 Masehi, Madrid Codex atau Tro-Cortesianus Codex.
Baca Juga
Penemuan yang didapatkan oleh bocah ajaib tersebut, sontak membuat dia menuai banyak pujian dari Badan Antariksa Kanada, Jepang, dan juga NASA.
Advertisement
Artikel penemuan kota hilang tersebut menjadi bacaan yang paling banyak diincar oleh pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Rabu (11/5/2016) pagi.
Dua artikel lainnya yang juga populer di kalangan pembaca adalah misteri 'solar kids' yang hidup bergantung pada matahari, serta 16 wajah 'tersembunyi' George W Bush saat teror 9/11.
Berikut Top 3 Global Selengkapnya:
1. 'Ramalan Kiamat' Tuntun Bocah 15 Tahun ke Kota Maya yang Hilang
William Gadoury baru berusia 15 tahun. Namun, bocah asal Quebec, Kanada itu berhasil menguak misteri yang tersembunyi di hutan belantara di Amerika Tengah: sebuah kota kuno yang terlupakan milik peradaban Maya.
William mendapatkan temuannya tersebut dengan cara cerdas, mengombinasikan pengetahuan astronomi kuno yang didapatnya dari membaca dan teknologi modern.
2. Misteri 'Solar Kids', 3 Bocah yang Bergantung Hidup pada Matahari
Abdul Rasheed (9) dan Shoaib Ahmed (13) seperti para bocah pada umumnya. Dua bersaudara itu tertawa ceria, bergerak lincah, dan terus berceloteh soal apa saja. Namun, itu hanya terjadi mulai pukul 04.00, sepanjang siang, hingga sore.
Saat Matahari tenggelam di ufuk barat, tubuh mereka lumpuh dan layu, tak bisa bergerak, tidak mampu berkata-kata. Energi mereka seakan surut seiring redupnya cahaya mentari.
Karena itu juga, Shoaib dan Rasheed dijuluki 'solar kids'. Kondisi yang sama juga menimpa seorang bocah lain, Ilyas yang baru berusia 1 tahun.
3. 16 Wajah 'Tersembunyi' George W Bush Saat Teror 9/11
Pada pagi hari 9 September 2011, sebuah kabar membuat raut wajah Presiden AS saat itu, George W. Bush berubah drastis. Saat itu, ia tengah berada di antara bocah-bocah Emma E. Booker Elementary School di Sarasota, Florida.
Pesawat menabrak menara utara Gedung World Trade Center (WTC) di New York, demikian kabar yang didengar orang nomor satu di AS kala itu. Bush masih mengira, burung besi American Airlines Penerbangan 11 menghantam gara-gara kecelakaan.Â
Bush memutuskan untuk tetap tinggal di antara para siswa, hingga kepala staf kepresidenan Andrew Card menghampirinya dan berbisik, "Satu lagi pesawat ditabrakkan ke menara kedua (WTC). Amerika sedang diserang."