Kuasai West Virginia, Jalan Sanders Kalahkan Hillary Masih Terjal

Kemenangan Sanders di West Virginia merupakan pukulan bagi Hillary, karena 8 tahun lalu mantan first lady mengalahkan Barack Obama.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 11 Mei 2016, 12:54 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 12:54 WIB
Pikat 15 Juta Pemirsa, Rekor Tertinggi Debat Partai Demokrat AS
Pikat 15 Juta Pemirsa, Rekor Tertinggi Debat Partai Demokrat AS. Senator Bernie Sanders dan Mantan Menlu AS, Hillary Clinton (Reuters)

Liputan6.com, West Virginia - Bernie Sanders kembali mengalahkan saingannya, Hillary Clinton di primary negara bagian West Virginia. Kemenangan itu sesuai dengan prediksi media-media AS.

Kendati menang di dua kali primary berturut-turut, jalan senator dari Vermont untuk menang di konvensi masih terjal.

"Kita akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan," kata Sanders dalam pidato kemenangannya seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/05/2016).

"Termasuk mengalahkan Donald Trump," lanjutnya lagi.

Kemenangan Sanders di West Virginia merupakan pukulan bagi Hillary. Hal itu disebabkan 8 tahun lalu, mantan menteri luar negeri AS mengalahkan Barack Obama.

"Saya telah memenangkan primary dan caucus di 19 negara bagian. Ini berarti kita sedang melakukan kemenangan bagi Demokrat," ujar Sanders.

Koresponden BBC mengatakan, hampir 40 persen pemilih West Virginia menghendaki pemimpin yang sedikit liberal daripada Barack Obama.

Sejauh ini, suara delegasi Hillary mencapai 2.239 dan Sanders 1.469.

Sementara itu, Donald Trump mendeklarasikan kemenangannya di West Virginia dan Nebraska. Kendati Ted Cruz --saingannya-- sudah keluar dari pencalonan, namanya masih tetap dalam surat suara.

Meski dianggap calon kuat, Trump dianggap belum bisa mencuri hati elite Partai Republik. Mereka masih ragu akan kemampuan serta gaya Trump yang tengil itu.

Ketua Parlemen AS, Paul Ryan, tokoh tertinggi dalam partai bergambar gajah itu mengatakan, sampai saat ini ia belum bisa mendukung miliarder dari New York karena Trump tak memiliki prinsip konservatif.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya