Liputan6.com, Los Angeles - Insiden penembakan terjadi di Kampus University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat. Dua orang dilaporkan menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.
Sesaat setelah insiden, KJRI Los Angeles segera bergerak cepat. Mereka menghubungi otoritas keamanan setempat untuk mengetahui apakah ada WNI yang jadi korban atau tidak.
Baca Juga
"Saya mendapat laporan dari KJRI LA bahwa tidak terdapat korban WNI pada peristiwa penembakan di kampus UCLA yang diduga dilakukan oleh beberapa orang," ucap Retno lewat surat elektroniknya kepada Liputan6.com, Kamis (2/6/2016).
Advertisement
Meski tak ada korban, Retno memastikan KJRI LA, saat ini terus memantau situasi dari dekat. Tiga orang staf KJRI pun sudah ditugaskan memantau situasi di lapangan serta berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
Kekhawatiran nasib Warga Indonesia terkait penembakan di UCLA, datang bukan tanpa alasan. Pasalnya, terdapat 87 mahasiswa dan 1 tenaga pengajar asal Indonesia di UCLA.
Baca Juga
Penembakan di UCLA, berlangsung pada Rabu, 1 Juni 2016 pukul 10.00 waktu setempat.
Insiden itu memicu penutupan kampus dan memaksa ratusan mahasiswa yang ketakutan bersembunyi di dalam gedung.
Situasi akhirnya bisa ditangani tak lama setelah tengah hari. Kepala Kepolisian Los Angeles Charlie Beck mengatakan, tak ada ancaman berkelanjutan di kampus tersebut.
Ia mengatakan, polisi yang menyisir lokasi kejadian menemukan sebuah senjata. Sementara tak ada pelaku yang masih dimasukkan daftar pencarian orang.Â