Museum Louvre Paris Ditutup karena Banjir

Penutupan Museum Louvre, Paris, yang disebabkan ancaman banjir berlaku mulai Jumat 3 Juni 2016 waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Jun 2016, 09:26 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 09:26 WIB
Museum Louvre Paris Ditutup karena Banjir
Penutupan Museum Louvre, Paris, yang disebabkan ancaman banjir berlaku mulai Jumat 3 Juni 2016 waktu setempat.

Liputan6.com, Paris - Museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, Louvre di Paris ditutup. Penutupan berlaku mulai Jumat, 3 Juni 2016 waktu setempat.

Alasan penutupan tersebut akibat memburuknya bencana banjir yang disebabkan hujan deras terus-menerus dalam beberapa hari terakhir.

"Langkah penutupan ini memungkinkan staf untuk memindahkan karya-karya di dalamnya ke bagian yang lebih tinggi di galeri, guna mencegah kerusakan," demikian diungkapkan pihak Museum Louvre melalui sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC, Jumat (3/6/2016).

Ketinggian air di Sungai Seine yang melalui Paris dan melintasi Louvre, dilaporkan meningkat 5 meter di atas batas normal. Hujan lebat di seluruh Eropa juga menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, sebagian besar dari mereka berada di Jerman.

Guyuran hujan lebih deras diperkirakan terjadi hingga akhir pekan di wilayah Eropa tengah dari Prancis ke Ukraina, dengan curah hujan 50 mm dalam beberapa jam. Tanggul darurat juga disiapkan di sepanjang Sungai Seine yang telah meluap di beberapa tempat.

Bangunan lain yang menjadi daya tarik lain dan banyak dikunjungi, Musee d'Orsay, juga terkena imbas banjir tersebut. Fasilitas tersebut ditutup sejak Kamis 2 Juni 2016.

Selain itu, operator kereta api SNCF mengumumkan penutupan jalur RER C, yang berjalan di samping Seine di pusat kota Paris dari pukul 16.00 waktu setempat.

Sekitar 25.000 orang juga terputus aliran listrik di Paris dan bagian tengah Perancis. Di Nemours, 3.000 orang dievakuasi dari pusat kota.

Ketinggian air di sungai Kota Loing, anak sungai Seine, juga dilaporkan meningkat setelah terakhir menyebabkan bencana banjir tahun 1910.

"Pusat kota benar-benar terendam air. Semua usaha hancur," kata Wali Kota Valerie Lacroute.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya