Ribuan Orang Hadiri Salat Jenazah Muhammad Ali

Muhammad Ali akan dimakamkan hari Jumat, 10 Juni 2016 waktu Louisville, AS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jun 2016, 07:39 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 07:39 WIB
Prosesi pemakaman Muhammad Ali. (Reuters)
Prosesi pemakaman Muhammad Ali. (Reuters)

Liputan6.com, Louisville - Ribuan orang hadir dalam salat jenazah almarhum legenda tinju dunia Muhammad Ali yang digelar di Freedom Hall, di kota kelahirannya, Louisville, AS, pada Kamis, 9 Juni 2016 waktu setempat.

"Proses pemakaman selama dua hari ini sudah direncanakan oleh Ali beberapa tahun sebelum kematiannya," demikian ucap juru bicara keluarga Muhammad Ali, seperti dikutip dari BBC, Jumat (10/6/2016).

"Ali ingin salat yang dilakukan umat Muslim, yang dikenal sebagai salat jenazah, sebagai momen pembelajaran," kata Imam California, Zaid Shakir, yang mendampingi Ali di saat-saat terakhir. Imam Zaid Shakir memimpin acara tersebut.

Muslim yang hadir dan menonton salat jenazah melalui TV berharap salat jenazah untuk almarhum Ali akan membantu warga Amerika lebih memahami Islam dan ibadah-ibadah dalam agama itu. Di antara hadirin terlihat tokoh-tokoh dari dunia tinju dan pergerakan hak-hak sipil.

Pemakaman Dihadiri Pemimpin Dunia

Ali akan dimakamkan hari Jumat, 10 Juni 2016 waktu setempat. 

Para pemimpin dunia dan selebritas akan hadir di pemakaman Muhammad Ali, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Presiden Barack Obama tidak akan bisa hadir karena putri sulungnya diwisuda pada hari yang sama.

Sebelum dimakamkan, rencananya akan ada peringatan terakhir untuk Muhammad Ali, yakni arak-arakan melintasi Louisville, tempat tinggalnya, dan museum yang didedikasikan untuk sang legenda tinju.

Sekitar 15 ribu tiket gratis untuk menghadiri pemakaman Muhammad Ali ludes dibagikan hanya dalam kurun waktu 1 jam setelah disediakan.

Juara dunia tinju kelas berat empat kali ini meninggal dunia pada 3 Juni waktu setempat pada usia 74 tahun, setelah mendapat perawatan sejak Kamis, 2 Juni lalu.

Ali sempat dirawat intensif karena mengalami gangguan pernapasan. Segala upaya telah dilakukan tim medis, tapi nyawa Ali tidak tertolong.

Pada 1964 Ali "The Greatest" memeluk Islam dan mengubah namanya dari Cassius Clay menjadi Muhammad Ali. Ia mengunjungi berbagai negara, baik sebagai pembicara maupun petinju, dan menjadi inspirasi kaum Muslim.

Warga Chicago, Abdul Rafay Basheer, yang khusus datang ke Louisville, mengatakan bahwa mendiang Muhammad Ali adalah duta besar bagi umat Islam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya