Liputan6.com, Sacramento - Zorro merupakan salah satu ikon terkenal pada Abad ke-20. Sosoknya menggambarkan seorang pendekar pedang misterius.
Walaupun ia merupakan karakter fiksi, ceritanya didasarkan oleh beberapa biografi dari setidaknya 3 orang tokoh, yakni Juan Nepomuceno Cortina, Tiburcio Vasquez, dan yang terpenting Joaquin Murrieta.
Baca Juga
Joaquin Murrieta lahir sekitar tahun 1829 di Hermosillo, Meksiko. Namun pria itu menghabiskan sebagian besar hidupnya di California, di mana ia memburu emas saat terjadi peristiwa California Gold Rush pada 1850-an.
Advertisement
Murrieta yang berasal dari Meksiko menghadapi perlakuan tak adil dari orang kulit putih Amerika. Hal tersebut membuatnya memberontak dan menentang aturan.
Ia membela hak-hak tambang bagi orang asli Amerika dan akhirnya menjadi penambang sukses. Hal itu membuat orang kulit putih Amerika merasa iri yang membuat mereka memperkosa istrinya sebagai bentuk balas dendam.
Dikutip dari Ancient Origins, Senin (11/7/2016), peristiwa itu memicu hadirnya geng yang dibentuk Murrieta. Namun tak ada yang tahu jumlah pasti anggota kelompok tersebut, beberapa orang meyakini hanya terdapat 5 orang dan dijuluki dengan ‘Five Murrietas Gang’ atau ‘Five Joaquins’.
Legends of America menjelaskan, Murrieta menjadi pahlawan setelah mengalami kejadian pahit di mana sekelompok penambang Amerika melakukan kekerasan kepadanya, menggantung saudara laki-lakinya, dan memerkosa serta membunuh istrinya.
Murrieta menjadi sosok gagah yang bersumpah untuk membalas kekejaman yang dilakukan pada keluarganya. Ia juga melakukan sejumlah tindak kriminal sebagai bentuk untuk memberantas ketidakadilan yang dialami oleh warga Meksiko.
Walaupun geng tersebut telah membunuh setidaknya 14 Anglo-Amerika dan 28 warga China, namun orang-orang yang tinggal di sekitarnya mulai melindungi Murrieta dan gengnya.
Pada 1853, badan legislatif negara bagian California meminta sekelompok yang dikenal sebagai California Rangers untuk menangkap dan membunuh Murrieta dan gengnya.
Mereka merupakan kelompok yang beranggotakan veteran perang Amerika-Meksiko. Pada masa itu, rangers memperoleh bayaran $ 150 (Rp 1,96) per bulan untuk mencari Murrieta dan diberi uang tambahan sebesar $ 1.000 (Rp 13,1 juta) jika berhasil membunuhnya.
Murrieta dan setidaknya dua orang lainnya dibunuh pada 25 Juli 1853. Sebagai bukti eksekusi, California Rangers memenggal kepalanya dan menyimpannya di sebuah botol brandi -- hasil fermentasi buah anggur.
Namun menurut laporan Alta, kepala yang pernah ditampilkan di Stockton, San Francisco dan kamp-kamp pertambangan Mariposa County bukan kepala Murrieta sebenarnya.
Sementara itu catatan sejarah tentang Murrieta yang dapat digunakan untuk mengonfirmasi kebenaran tentang kisah hidupnya sangat langka. Hal itu membuat kisahnya lebih dianggap sebagai cerita rakyat. Seperti halnya Zorro, ia menjadi sekadar legenda.