Konvoi Turis Asing Diserang di Afghanistan, 6 Orang Terluka

Sebanyak enam orang terluka dalam penyerangan itu, salah satunya adalah sopir yang merupakan warga lokal.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Agu 2016, 19:38 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 19:38 WIB
Provinsi Herat di Afghanistan adalah rumah bagi sejumlah situs yang mencerminkan kekayaan budaya di negara itu
Provinsi Herat di Afghanistan adalah rumah bagi sejumlah situs yang mencerminkan kekayaan budaya di negara itu (AFP)

Liputan6.com, Kabul - Kelompok militan dilaporkan menyerang konvoi yang membawa wisatawan asing di Afghanistan barat. Peristiwa itu menyebabkan enam orang terluka.

Seperti dilansir BBC, Kamis (4/8/2016), sejumlah pejabat Afghanistan mengatakan sekelompok turis yang dikawal oleh pasukan militer Afghanistan itu tengah dalam perjalanan menuju Kota Herat ketika kendaraan yang mereka tumpangi diserang kelompok militan.

Juru Bicara Gubernur Herat, Jailani Farhad mengatakan wisatawan asing tersebut terdiri dari delapan warga Inggris, tiga warga Amerika Serikat (AS), dan seorang warga Jerman.

Korban luka segera dilarikan ke rumah sakit, termasuk salah satunya sopir yang merupakan warga Afghanistan. Otoritas lokal menyampaikan, serangan terhadap turis asing itu terjadi di Distrik Chesht-e-Sharif tepatnya di jalan menuju Kota Herat.

Peristiwa ini bukan cerita baru mengingat jalan-jalan utama di Afghanistan terkenal berbahaya karena kerap terjadi serangan dan penculikan.

Hingga saat ini, identitas penyerang belum diketahui meski kecurigaan besar mengarah pada Taliban. Namun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqqi mengatakan bahwa kini para wisatawan asing itu telah dibawa melalui Bamiyan menuju Herat via Ghor.

Meski isu keamanan masih mendera Afghanistan, namun negara itu masih menjadi magnet bagi sejumlah wisatawan. Kebanyakan dari mereka tertarik berkunjung ke Provinsi Bamiyan yang populer dengan wisata petualangan, budaya, dan keindahan alamnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya