Liputan6.com, Paris - Prancis dihantam demo besar. Kali ini, 24 ribu orang turun ke jalan untuk menuntut pemerintah menghapus undang-undang yang mengesahkan perkawinan sesama jenis.
Unjuk rasa itu dilakukan di pusat Kota Paris, Trocadero Plaza. Lokasi ini begitu dekat dengan land mark Prancis Menara Eiffel.
Tak hanya menentang perkawinan sejenis, pengunjuk rasa juga menolak disediakannya ibu pengganti (surregate mother) bagi pasangan sejenis.
Advertisement
Baca Juga
Bagi kaum penyuka sesama jenis, ibu pengganti dianggap sebagai bantuan bagi mereka untuk memiliki keturunan.
Menurut perwakilan pendemo, unjuk rasa itu merupakan representasi suara warga Prancis. Mereka menginginkan tradisi turun-temurun Prancis soal pernikahan yang di dalamnya ada satu bapak dan ibu bisa kembali ditegakkan.
"Kami berharap isu ini dapat berpengaruh dalam debat presiden Prancis tahun depan," sebut salah seorang pemimpin demo seperti dikutip dari CBS News, Senin (17/10/2016).
Walau berlangsung damai, demo sempat sedikit memanas. Hal ini terjadi usai sekelompok kecil perempuan bertelanjang dada mendatangi kelompok massa. Mereka menentang demo tersebut.
Kelompok  perempuan bertelanjang dada itu beralasan, unjuk rasa menentang pernikahan sejenis adalah bentuk homophobia dari sekelompok orang dan ditujukan untuk mempengaruhi masyarakat Prancis.
Sejak 2013, Prancis telah mengesahkan pernikahan sejenis. Pengesahan ini sejak tahun itu selalu mendapat penolakan, terutama dari kelompok konservatif.
Isu untuk mencabut peraturan tersebut belakangan ini pun semakin menyeruak. Kelompok yang kontra pernikahan sejenis berharap ada calon presiden yang sependapat dengan aspirasi mereka.