'Berburu' Daging Halal di Pasar Australia

Setiap produk yang dijual di tempat itu dipastikan dipotong sesuai dengan syariat Islam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Okt 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2016, 19:45 WIB
Marmara Halal Meats, toko daging halal di Pasar Dandenong, Melbourne, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Marmara Halal Meats, toko daging halal di Pasar Dandenong, Melbourne, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Melbourne - Menemukan makanan halal di negara yang bukan mayoritas penduduknya muslim adalah sebuah tantangan. Namun seiring berjalannya waktu, bertambahnya kaum imigran di negeri minoritas muslim membuat pengangan untuk umat Islam menjadi lebih mudah dicari.

Hal itu terjadi di Melbourne, Australia. Di salah satu pasarnya, Dandenong Market, terdapat penjual daging halal yang banyak didatangi umat muslim di sana.

Daging di toko Marmara Halal Meats di Pasar Dandenong, Melbourne, Victoria, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Adalah Marmara Halal Meats nama toko daging halal tersebut. Setiap produk yang dijual di tempat itu dipastikan dipotong sesuai dengan syariat Islam.

"Setiap daging yang dijual di toko ini bersertifikasi, kami ada sertifikasinya dari badan yang memferivikasi makanan halal," kata pemilik toko daging Marmara Halal Meats, Hussein Saad di Pasar Dandenong, Melbourne, kepada Liputan6.com.

Pemilik toko daging Marmara Halal Meats di Pasar Dandenong, Melbourne. Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Pria asal Lebanon itu mengatakan, sertifikat itu dipajang di toko untuk meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijual memang benar-benar halal.

Menurut Hasan, daging halal dipotong sesuai dengan ajaran umat muslim.

"Kami mendapat daging dari peternak lokal. Namun, kami harus memastikan daging dipotong dengan cara yang baik dan benar. Dengan begitu daging yang dijual menjadi halal," beber Hasan.

Sertifikat halal untuk daging di toko Marmara Halal Meats di Pasar Dandenong, Melbourne, Victoria, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Pasar Tertua Kedua di Melbourne

Dandenong Market merupakan pasar tertua dan terbesar kedua di Melbourne, Australia. Pasar ini buka pada Selasa, Jumat, Sabtu dan Minggu. Mulai dari pukul 07.00 hingga 16.00.

Salah satu pintu masuk di Pasar Dandenong, Melbourne, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Briony Walker selaku Manajer Marketing Dandenong Market menjelaskan, pasar yang berdiri pada 1866 ini awalnya khusus untuk hasil peternakan. Pada 1926, barang-barang yang dijual semakin bervariasi.

Suvenir khas Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Toko roti di Pasar Dandenong, Melbourne, Victoria, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Penjual bunga di Pasar Dandenong, Melbourne, Victoria, Australia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Uniknya, pasar ini para penjualnya berasal dari 150 negara lebih. Ada dari Korea Selatan, Singapura, Afghanistan, Lebanon, Polandia dan masih banyak lagi. Meski demikian, semua produk di tempat itu mayoritas berasal dari Victoria.

Informasi yang diperolah Liputan6.com, penduduk di Kabupaten Dandenong berasal dari 155 negara dari 140 ribu jumlah populasi di dalam kota yang memiliki slogan city of opportunity.

"Dandenong Market adalah tempat yang tepat bagi para pembeli untuk mengenal keberagaman budaya yang ada di wilayah Dandenong. Selain itu, mereka juga bisa membeli produk-produk terbaik dari petani dan peternak lokal," tutur Briony kepada Liputan6.com yang berkunjung atas kerja sama dengan ABC International pada akhir September lalu.

Para petani dan peternak di sana juga dibantu pemerintah Victoria dalam hal promosi produk mereka.

Setiap minggu, pengunjung yang datang ke Pasar Dandenong mencapai 100 ribu orang. Dengan kata lain mencapai 5 juta orang dalam setahun.

Berikut cuplikan video di Pasar Dandenong, hasil kerja sama Liputan6.com dengan ABC International:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya