Liputan6.com, Luqa - Sebuah kapal terbang jatuh sesaat setelah lepas landas di Luqa, Malta, pesisir Afrika Utara. Lima orang tewas dalam kecelakaan pesawat pada Senin pagi sekitar pukul 07.20.
"Pesawat itu jatuh di dekat landasan pacu setelah take-off dan kemudian terbakar," kata salah satu sumber seperti dikutip dari Times of Malta, Senin (24/10/2016).
Baca Juga
Seorang saksi mata mengatakan kepada Times of Malta, mereka melihat pesawat take-off dan naik sebelum akhirnya tiba-tiba berujung ke sisi kanan "dan langsung mencium landasan."
Advertisement
"Semua yang ada di dalamnya, lima orang awak dari Prancis, tewas," ujar sumber itu.
Dalam sebuah pernyataan, Bandara Internasional Malta kemudian menegaskan bahwa tidak ada yang selamat dari dalam pesawat.
Staf di rumah sakit Mater Dei kemudian dikerahkan dalam insiden tersebut. Layanan darurat juga bergegas ke lokasi, dan penerbangan dari dan menuju Malta International Airport (MIA) dihentikan untuk sementara waktu.
Pihak bandara mengeluarkan pernyataan serta mengatakan bahwa bandar udara akan tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sebagian besar penerbangan dialihkan ke Sisilia. Pihak bandara pun meminta maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Pesawat twin-prop Swearingen Metroliner buatan AS itu tengah menuju Misurata di Libya," kata beberapa sumber.
Laporan awal menyebutkan pesawat disewa oleh Frontex, lembaga manajemen perbatasan Uni Eropa. Namun badan itu menyangkalnya. Dalam posting-an di Twitter, mereka menyebut bahwa pesawat yang jatuh di Malta tidak digunakan oleh Frontex.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Urusan Luar Negeri, Federica Mogherini, mengatakan melalui Twitter bahwa tak ada pejabat Uni Eropa di dalam pesawat. Penerbangan itu juga tak berkaitan dengan kegiatan Uni Eropa.
Ketika dihubungi, Kedutaan Besar Prancis di Valletta mengatakan belum mau berkomentar terkait insiden tersebut.
Sejumlah puing pesawat yang terbakar terlihat berserakan di bandara, antara perimeter jalan di Kirkop dan Safi. Sementara petugas pemadam kebakaran terlihat melakukan penyemprotan dengan busa.
Saksi mata lain mengatakan puing-puing itu juga telah jatuh ke barak militer Malata (AFM) di dekatnya. Pesawat jatuh diperkirakan sekitar 10 meter dari lokasi itu.
"Saya mendengar jeritan dari pesawat, dan kemudian melihat pesawat menabrak landasan lalu terbakar dengan segera," kata pria saksi mata itu.
"Sangat sedikit bagian pesawat yang tersisa, hanya beberapa puing saja."
Dalam posting-an statusnya di Twitter, Menteri Kesehatan Malta, Chris Fearne, mengatakan mereka yang memiliki kaitan dengan insiden kecelakaan itu bisa menelepon 25456900 atau mengunjungi layanan psikologis di pusat kesehatan Paola.