'Ditegur Tuhan' di Pesawat, Duterte Janji Hentikan Sumpah Serapah

Presiden Filipina Rodrigo Duterte kerap melontarkan kata-kata kasar yang memicu polemik. Kini, ia mengaku insyaf.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Okt 2016, 17:26 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 17:26 WIB
20161021-Hubungan-Philipna-China--Reuters3
Presiden Tiongkok Xi Jinping mendampingi Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam upacara penandatanganan di Beijing, Tiongkok (20/10). China dan Filipina sepakat memperbaiki hubungan dan melanjutkan kerjasama dalam berbagai bidang. (Reuters/ Ng Han Guan)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal sebagai sosok kontroversial. Lontaran-lontaran kasar yang keluar dari bibirnya tak jarang memicu polemik. Salah satunya, ketika mantan Wali Kota Davao itu menyebut Presiden Amerika Serikat sebagai "son of a whore".

Duterte juga pernah menyamakan dirinya dengan Adolf Hitler, sosok bos Nazi yang kontroversial dalam sejarah. Ia bahkan membandingkan perang narkoba yang gencar--kadang brutal--yang dilakukannya dengan Holocaust. 

Belakangan, ia mengaku akan insyaf. Duterte berjanji pada Tuhan untuk berhenti menggunakan kata-kata kotor yang kerap ia ucapkan.

"Tuhan menegurku dalam pesawat," kata Duterte setibanya di Davao setelah perjalanan ke Jepang, seperti dikutip dari BBC, Jumat (28/10/2016).

"Saya mendengar suara yang menyuruhku berhenti mengucapkan sumpah-serapah, atau pesawat akan meledak di udara. Oleh sebab itulah saya berjanji untuk berhenti," ucap Duterte kepada wartawan di bandara.

Duterte kerap berbicara tegas bahkan kasar, yang diarahkan kepada sejumlah tokoh di dunia Barat. Hal itu justru membuatnya populer di Filipina.

Duterte mengatakan ia telah berjanji kepada Tuhan tidak akan mengungkapkan kata-kata slang, kata makian, dan segala sesuatu seperti itu.

"Berjanji kepada Tuhan seperti berjanji kepada rakyat Filipina," katanya.

Meski demikian, ia mengatakan janjinya mungkin memiliki batas. Duterte tak berjanji bisa konsisten dengan hal itu ketika membahas tentang AS, Uni Eropa atau musuh bebuyutan politiknya, yakni Senator Leila de Lima.

Seperti kebanyakan orang Filipina, Duterte adalah penganut Katolik Roma. Namun, Paus Fransiskus pun tak lantas lolos dari komentar kasarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya