Bocah Kembar Usia 3 Tahun di Thailand 'Dinikahkan', Mengapa?

Teekatat dan Tawisa baru berusia tiga tahun ketika mereka menjadi sepasang pengantin.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 15:00 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Reference)

Liputan6.com, Bangkok - Sepasang suami istri di Thailand meyakini bahwa anak kembar mereka, Teekatat dan Tawisa Hiranmekawanit adalah reinkarnasi dari sepasang kekasih yang terpisah akibat tragedi mengerikan. Demi menghindari nasib buruk, mereka pun dinikahkan.

"Mereka harus melangsungkan pernikahan karena kalau tidak salah satu dari mereka akan meninggal," ujar sang ibu, Sasi seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, (2/12/2016).

"Kami mengadakan upacara pernikahan berdasarkan keyakinan kami bahwa di kehidupan lalu anak perempuan kami adalah sepasang belahan jiwa, namun mereka tak bisa bersama. Mereka terlahir kembali sebagai pasangan kembar laki-laki dan perempuan," imbuhnya.

Kakak adik yang berusia tiga tahun itu pun dinikahkan melalui sebuah upacara pernikahan tradisional di Provinsi Ang Thong di Thailand tengah. Hajatan ini turut dihadiri kerabat dan warga di Distrik Wiset Chai Charn.

Mempelai wanita, Tawisa, mengenakan gaun pengantin tradisional Thailand lengkap dengan sarung dan selempang emas. Sementara mempelai pria mengenakan baju putih, celana emas.

Layaknya sebuah pernikahan normal, pengantin pria menyerahkan mas kawin berupa uang tunai senilai 22.000 baht atau sekitar Rp 8,3 juta dan emas 23 karat seberat 30,5 gram.

"Suasananya sangat santai dan menyenangkan. Masyarakat sekitar membantu kami. Sebagai orang tua kami harus menikahkan mereka untuk memberi tahu malaikat bahwa si kembar saling mencintai dan akan bersama selamanya," kata sang ibu.

"Ini adalah kepercayaan kuno untuk menunjukkan kepada para malaikat bahwa mereka saling mencintai dan tidak akan pernah terpisah," imbuhnya.

Namun meski demikian, pernikahan bocah kembar ini hanya dilakukan secara adat dan tidak akan dilegalkan. Ketika dewasa, mereka pun dapat memilih pasangannya masing-masing.

Dalam budaya masyarakat Thailand, anak kembar berlawanan jenis diyakini merupakan sepasang kekasih dalam kehidupan masa lalu yang hubungannya tidak direstui. Mereka kemudian terlahir kembali sebagai anak kembar karena doa mereka yang dijawab oleh Tuhan.

Pernikahan kembar seperti ini adalah yang kedua dalam bulan November ini. Sebelumnya di Provinsi Nakhonsawan juga dilangsungkan upacara serupa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya