Liputan6.com, Washington DC - Seperti berada dalam kondisi garis finish yang semakin dekat, Presiden Barack Obama kian mempercepat laju aksinya dengan 'berlari' sprint.
Itu mungkin gambaran yang tepat bagi Obama yang meminta seluruh jajaran administrasinya bekerja keras, untuk mewujudkan warisannya sebelum Donald Trump mengambil alih kemudi.
Beberapa aksi Obama diketahui sangat jitu dan tak mudah untuk diubah. Seperti sanksi terhadap Rusia berupa pengusiran diplomat.
Berikut 9 langkah suami Michelle Obama itu untuk 'menjegal' agenda Trump dan hal-hal yang diprediksi akan Obama lakukan dalam beberapa minggu ke depan, yang Liputan6.com kutip dari CNN dan berbagai sumber pada Sabtu (31/12/2016):
1. Pengusiran Diplomat Rusia
Aksi Obama:
Obama berjanji untuk menanggapi Moskow terkait serangan siber dalam pemilu AS, dan pejabat AS sangat ingin menjatuhkan hukuman sebelum Trump menjabat. Demikian pula, Obama meminta timnya untuk laporan lengkap tentang tindakan Rusia sebelum ia meninggalkan Gedung Putih.
Upaya tersebut mencakup sanksi baru terhadap enam orang Rusia dan lima entitas Rusia, serta memerintahkan diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu.
Gedung Putih mengumumkan pembalasan terhadap Rusia berupa pengusiran diplomat.
Ini adalah pertama kalinya nama-nama pejabat Rusia yang terlibat dalam kasus peretasa dipublikasikan dalam daftar sanksi.
Obama juga mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, bahwa 35 diplomat Rusia telah diperintahkan untuk meninggalkan negara AS, dan dua bangunan Rusia sedang ditutup.
Posisi Trump:
"Lupakan saja!," kata Trump kepada wartawan di Florida sebelum Tahun Baru yang berpikir AS dan senator Partai Republik seperti John McCain kesal atas campur tangan Rusia karena bergerak di luar dugaan.
"Saya pikir kita harus melanjutkan hidup. Saya pikir komputer telah membuat rumit kehidupan kita sangat jauh. Seluruh usia komputer telah membuat semua orang tak tahu persis apa yang sedang terjadi. Kami memiliki kecepatan dalam banyak hal, dan saya bukan penjaga keamanan seperti yang Anda butuhkan. Saya belum berbicara dengan para senator tapi pasti nanti akan saya lakukan," kata Trump.
Advertisement
2. Larangan Mengebor Artik
Aksi Obama:
Pekan lalu Obama dengan keras melarang pengeboran di bagian Kutub Utara dan Samudra Atlantik.
Tidak seperti larangan pengeboran sebelumnya, langkah itu dibuat menggunakan hukum puluhan tahun yang memberikan presiden atas kekuasaan untuk membatasi sewa lahan di masa depan. Rencana itu dicerca oleh Partai Republik, tapi Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan mampu membalikkan larangan itu tanpa pertempuran pengadilan.
Posisi Trump:
Trump belum mengatakan apakah ia akan berusaha untuk membatalkan tindakan Obama terkait pengeboran, namun ia berjanji menghapus peraturan yang sulit diubah terutama yang berkaitan dengan lingkungan. Oleh karena itu, ia memilih menteri energi dan EPA yang mendukung pengeboran.
Ia juga memilih Rex Tillerson, sebagai menlu AS dan meminta meninggalkan jabatannya sebagai CEO Exxon Mobil, yang memiliki kepentingan pengeboran di Arktik.
3. Progres Perdamaian Timur Tengah
Aksi Obama:
Setelah bertahun-tahun gagal menengahi perdamaian antara Israel dan Palestina, Obama mengambil langkah besar di Resolusi PBB yang mengutuk permukiman Israel.
Beberapa hari kemudian, diplomat top John Kerry menyampaikan pidato panjang terakhirnya berupa posisi AS pada Israel, termasuk mengkritik tajam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Posisi Trump:
Tunggu 20 Januari, Trump mengatakan setelah pidato Kerry. Dia telah menominasikan pengacara pro-pemukiman garis keras untuk menjadi duta besarnya di Israel.
"Mari kita lihat apa yang terjadi setelah tanggal 20 Januari kan? Saya pikir Anda akan sangat terkesan," kata Trump kepada wartawan.
Advertisement
4. Percepatan Pendaftaran Obamacare
Tindakan Obama:
Partai Demokrat membuat langkah cepat di bulan terakhir tahun ini untuk mendaftarkan lebih banyak warga AS, untuk perawatan kesehatan melalui Undang-Undang Perawatan Terjangkau.
Upaya itu terbayar: 6,4 juta orang Amerika mendaftar, naik 400.000 orang dari tahun lalu. Gedung Putih berharap jika banyak orang yang terdaftar, semakin sulit untuk Partai Republik untuk mencabut hukum itu.
Posisi Trump:
Trump Jelas akan mencabut progam Obamacare. Partai Republik mengendalikan Kongres dan Trump pun bersumpah untuk mencabut Obamacare.
Ada beberapa perbedaan pendapat tentang bagaimana sebenarnya yang akan terjadi dan seberapa cepat itu akan terjadi. Tapi melepas semua atau bagian dari Undang-Undang Perawatan Terjangkau dan menggantikannya akan menjadi prioritas utama taipan properti itu.
5. Monumen-monumen Baru
Tindakan Obama:
Pada hari Rabu 28 Desember 2016, Obama menciptakan dua monumen nasional di Amerika Barat: Monumen Bears Ears di Utah, dan Golden Butte di Nevada.
Keduanya datang dengan kontroversi; lawan mengatakan tindakan itu bisa menghambat perekonomian. Tapi ada sedikit jalan untuk Trump untuk membalikkan tindakan Obama ini.
Tidak ada presiden yang pernah menggagalkan penunjukan monumen nasional yang dibuat di bawah UU Antiquities Act.
Posisi Trump:
Tim Trump sejauh ini belum mengeluarkan pendapat atas aksi Obama itu, tetapi Partai Republik di Kongres dari Utah dan Nevada telah menunjukkan silkap ketidaksenangan atas keputusan Obama.
Jason Chaffetz, anggota Kongres Utah, mengatakan dia akan mencoba meminta Trump untuk mencabut undang-undang tersebut.
Advertisement
6. Penutupan Pendaftaran Muslim Secara Nasional
Tindakan Obama:
Departemen keamananan dalam negeri mengumumkan pekan lalu akan membongkar program di era Bush yang digunakan untuk melacak pria Muslim dan Arab di Amerika Serikat.
UU itu berlaku sejak 2011, dengan program yang dikenal sebagai NSEERS.
UU itu bisa memberikan dasar untuk mendaftarkan Muslim yang Trump telah dijanjikan. Dia masih bisa menetapkan UU baru, tapi kerangka kerja yang ada tidak lagi ada.
Posisi Trump:
Timnya belum menata secara spesifik apa yang akan Trump lakukan berkaitan dengan imigrasi Muslim yang masuk ke AS. Taapi dia telah mundur dari ide itu.
Manajer kampanyenya, Kellyanne Conway mengatakan program Trump tidak seperti program NSEER.
Dia mengatakan Trump akan fokus pada "negara-negara di mana kita tahu bahwa mereka punya kecenderungan lebih tinggi dari pelatihan dan mengekspor teroris."
7. Transfer Tahanan Guantanamo
Aksi Obama:
Presiden Obama telah menyarankan anggota parlemen tentang rencana untuk mentransfer hampir sepertiga dari tahanan yang tersisa di Teluk Guantanamo, ke negara-negara lain sebelum ia lengser.
Dari 59 tahanan yang tersisa di Guantanamo, 22 di antaranya saat ini memenuhi syarat untuk transfer, menurut Pentagon.
Pejabat kongres tak akan mengatakan dengan pasti berapa jumlah tahanan yang akan ditransfer oleh pemerintah. Meskip seorang pejabat mengatakan perkiraannya lebih sedikit dibanding 22 orang yang memenuhi syarat.
Posisi Trump:
Pada kampanye di bulan Februari Trump berjanji tidak hanya untuk menjaga penjara buka, namun untuk mengirim tahanan baru di sana. "Saya menyaksikan Presiden Obama berbicara tentang Gitmo, di Guantanamo Bay, di mana kami nanti akan tetap membuka penjara iu. Dan kita akan isi dengan penjahat lain lagi, percayalah."
Advertisement
8. Pengampunan dan Keringanan Hukuman
Aksi Obama:
Obama telah mengurangi masa hukuman lebih dari 1.000 penjahat narkoba non-kekerasan dan mengampuni lebih dari seratus kriminal selama menjabat sebagai presiden.
Ini bagian dari upaya untuk menanamkan keadilan dalam sistem peradilan pidana.
Pengacara top Obama mengatakan presiden akan terus menggunakan kekuasaannya dalam beberapa pekan terakhir di kantor.
Posisi Trump:
Sejauh ini tak jelas seperti apa posisi Trump pada grasi, tapi ia memilih Jaksa Agung, senator Alabama Jeff Sessions yang dikenal sebagai penentang vokal grasi untuk pelanggar kasus narkoba.
Dia menyebut upaya grasi terakhir oleh Obama sebagai "penyalahgunaan kekuatan yang mengkhawatirkan."
9. Salam Perpisahan
Rencana Obama:
Seperti presiden terakhir, Obama diperkirakan akan menyampaikan pidato perpisahan resmi sebelum dia meninggalkan kantor. Kemungkinan di Chicago.
Ada kemungkinan juga Obama akan menyinggung soal kelompok masyarakat yang tak ingin melebur dalam komunitas.
Rencana Trump:
Kabarnya Trump akan menulis sendiri pidato singkatnya untuk Obama. Ia mengatakan kepada sejarawan presiden Douglas Brinkley.
Seorang juru bicara komite perdana Trump, Boris Ephsteyn mengatakan, "Mereka akan berbicara tentang menyatukan Amerika, membawa Amerika bersama-sama. Kita sekarang di pasca-politik, musim pasca-kampanye dan itulah pesan perdana kali ini."
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Advertisement