Liputan6.com, Washington, DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Marco Rubio menjelaskan bahwa keinginan Presiden Donald Trump untuk menguasai Greenland dan merebut kembali kontrol atas Terusan Panama didorong oleh kepentingan keamanan nasional yang sah, yang berasal dari kekhawatiran yang semakin besar terhadap aktivitas dan pengaruh China di Arktik dan Amerika Latin.
Menjelang perjalanan ke Amerika Tengah yang dimulai di Panama akhir pekan ini, Rubio mengatakan pada Kamis (30/1/2025), dia tidak dapat memprediksi apakah Trump akan berhasil menguasai Greenland dari Denmark atau mengembalikan kendali AS atas Terusan Panama selama masa jabatannya. Namun, dia meyakinkan bahwa perhatian yang akan diberikan Trump terhadap kedua isu ini akan memberikan dampak.
Baca Juga
"Yang bisa dipastikan adalah bahwa empat tahun lagi, kepentingan kita di Arktik dan di Terusan Panama akan lebih aman," kata Rubio dalam wawancara dengan pembawa acara SiriusXM, Megyn Kelly, seperti dikutip dari AP, Sabtu (1/2).
Advertisement
Rubio akan tiba di Panama pada Sabtu, menandai lawatan resmi perdananya sebagai menlu AS sekaligus menggarisbawahi pentingnya mengamankan Terusan Panama.
Menurut Rubio, investasi China di pelabuhan-pelabuhan dan infrastruktur serta fasilitas lainnya di kedua ujung Terusan Panama, baik di sisi Pasifik maupun Karibia, merupakan kekhawatiran besar, yang membuat Panama dan jalur pelayaran yang sangat penting tersebut rentan terhadap China.
"Mereka ada di seluruh Panama," ungkap Rubio mengenai perusahaan-perusahaan China yang diyakini banyak ahli terikat pada pemerintah dan akan melaksanakan perintah untuk memblokir atau membatasi lalu lintas di Terusan Panama jika terjadi konflik dengan Taiwan atau gangguan hubungan dengan AS.
"Jika pemerintah China yang sedang berkonflik memerintahkan mereka untuk menutup Terusan Panama, mereka harus melakukannya. Saya tidak ragu bahwa mereka memiliki perencanaan darurat untuk melakukannya, itu adalah ancaman langsung."
Rubio mengulang keluhan Trump mengenai biaya berlebih yang dikenakan kepada kapal-kapal AS untuk menggunakan Terusan Panama, yang menurutnya melanggar Perjanjian Torrijos-Carter tahun 1977. Perjanjian ini mengatur penyerahan kendali Terusan Panama yang dibangun AS kepada Panama pada tahun 1999.
"Kita seharusnya tidak berada dalam posisi membayar lebih dari negara lain. Bahkan, kita seharusnya mendapatkan diskon atau mungkin gratis karena kita yang membangun itu," ujar Rubio.
Perjanjian Torrijos-Carter mengakhiri lebih dari 80 tahun dominasi AS atas Terusan Panama dan mencerminkan perubahan dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Amerika Latin. Ini juga merupakan simbol pengakuan terhadap hak kedaulatan Panama atas wilayahnya dan komitmen menjaga hubungan baik antara AS dan negara-negara tetangga di kawasan.
Presiden Panama: Tidak Akan Ada Negosiasi
Pada Kamis pagi, Presiden Panama Jose Raul Mulino menegaskan tidak akan ada negosiasi dengan AS mengenai kepemilikan Terusan Panama dan dirinya hanya ingin membahas mengenai isu-isu seperti imigrasi, keamanan, dan perjuangan melawan perdagangan narkoba.
"Itu tidak mungkin, saya tidak bisa bernegosiasi," kata Mulino ketika ditanya tentang kemungkinan mengembalikan Terusan Panama ke kendali AS. "Itu sudah selesai. Terusan ini milik Panama."
Namun, Rubio bersikeras bahwa isu ini akan tetap dibahas.
"Kami akan membicarakan topik tersebut," ujarnya. "Presiden (Trump) sudah cukup jelas bahwa dia ingin mengelola terusan ini lagi."
Mengenai Greenland, Rubio menyebutkan bahwa Denmark tidak memiliki kemampuan mempertahankan Greenland dari China yang berusaha mendapatkan pengaruh di Arktik guna mengeksploitasi jalur pelayaran.
Dan karena Greenland sudah dilindungi oleh pakta pertahanan bersama NATO berkat hubungan Greenland dengan Denmark, maka dinilai masuk akal bagi AS untuk memperkuat kehadiran dan otoritasnya di sana.
"Jika kita sudah terikat untuk melindunginya, maka lebih baik kita memiliki kendali yang lebih besar atas apa yang terjadi di sana. Saya tahu ini adalah topik yang sensitif bagi Denmark, namun ini adalah masalah kepentingan nasional bagi AS," kata Rubio.
Advertisement
