Bayi Berkepala 2 Lahir di Meksiko

Rekaman kelahiran bayi berkepala dua yang tengah ditangani petugas medis itu beredar di dunia maya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jan 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 13:40 WIB
Bayi berkepala dua di Meksiko. (CEN)
Bayi berkepala dua di Meksiko. (CEN)

Liputan6.com, Mexico City - Bayi berkepala 2 lahir di Meksiko. Kembar siam yang berbagi satu tubuh itu terlahir dalam kondisi sehat.

Rekaman kelahiran bayi berkepala dua yang tengah ditangani petugas medis itu beredar di dunia maya. Kerabat sang jabang bayi mempostingnya di media sosial menjelang akhir pekan lalu.

Dalam video yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (10/1/2017), bayi mungil berkepala dua itu terlihat menggunakan masker oksigen. Melalui video tersebut, si bayi tampak berbagi semua organ utama internal mereka namun memiliki kepala dan otak sendiri.

Para pejabat kesehatan menolak untuk memberikan detail tentang kasus yang jarang terjadi tersebut. Mereka hanya membenarkan bahwa sang ibu berada dalam kondisi stabil pascamelahirkan.

Para dokter di Kota Ciudad Juarez tengah merencanakan tindakan tepat untuk bayi pemilik 2 kepala tersebut.

Tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan kembar siam berkisar antara 5 dan 25 persen.

Untuk beberapa alasan, kembar berjenis kelamin perempuan lebih bisa bertahan hidup daripada rekan-rekan pria mereka.

Kebanyakan kembar siam tidak bertahan karena organ mereka tidak dapat mendukung kebutuhan tubuhnya.

Diperkirakan 40 persen bayi kembar tidak bisa bertahan hidup ketika dilahirkan, sementara 35 persen lainnya meninggal satu hari setelah lahir.

Kelahiran bayi kembar di Meksiko ini terjadi dua hari setelah Raja Arab Saudi berjanji untuk memisahkan kembar siam dari Mesir.

Menurut laporan di Timur Tengah, bayi perempuan bernama Menna dan May itu akan dioperasi dengan biaya kerajaan.

Raja Salman al-Saud telah memerintahkan bahwa kembar siam itu akan dikirim ke ibu kota Saudi, Riyadh. Di sana mereka akan menjalani evaluasi untuk proses pemisahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya