Eks Salesman Pepsi Terpilih Jadi Raja Baru Rwanda

Pangeran Emmanuel Bushayija akan naik takhta dengan gelar Yuhi VI.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Jan 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 07:48 WIB
Pangeran Emmanuel Bushayija
Pangeran Emmanuel Bushayija (thetimes)

Liputan6.com, Kigali - Seorang eks pekerja di perusahaan Pepsi yang tinggal di Cheshire, Inggris, dinobatkan sebagai raja baru Rwanda. Ia menjadi warga Inggris pertama yang ditunjuk sebagai raja Rwanda sejak kematian George VI pada tahun 1952.

Pangeran Emmanuel Bushayija akan naik takhta dengan gelar Yuhi VI. Demikian menurut sebuah pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh mahkamah para tetua seperti dilansir Telegraph, Jumat, (13/1/2017).

Bushayija datang ke Inggris sejak tahun 2000. Ia disebut-sebut hidup dengan tenang dan nyaris tertutup.

Sang pangeran disebut menetap di Manchester di mana ia menjadi warga naturalisasi. Pada tahun 2011, Bushayija pindah ke Sale dan di sinilah ia mendirikan sebuah perusahaan keamanan.

Belum diketahui, apakah Bushayija akan menerima penunjukkannya mengingat pendahulunya, Kigeli V yang juga pamannya meninggal dunia pada Oktober lalu mendapat penentangan dari anggota keluarga kerajaan Rwanda lain.

Penerus takhta Rwanda cukup unik karena tidak mengikuti aturan bahwa anak sulunglah yang harus menjadi raja atau yang mereka sebut sebagai mwami. Raja secara tradisional akan diumumkan oleh Dewan Kerajaan Abiru dengan saran dari pendahulunya.

Bushayija (56) terpaksa hidup di pengasingan setelah pemberontakan yang didukung oleh pemerintahan kolonial Belgia.

Ia sempat bersekolah di Uganda dan di sana pula ia bekerja sebagai salesman untuk perusahaan Pepsi sebelum akhirnya kembali ke Rwanda pada tahun 1944 dan tinggal selama enam tahun.

Pada hari Rabu muncul kabar yang mengatakan bahwa anggota keluarga kerajaan Rwanda yang bertindak atas nama Presiden Paul Kagame akan menolak mengakui Bushayija sebagai raja.

Meski demikian ahli monarki Afrika mengatakan, bagaimana pun akan sulit menantang legitimasi keputusan Dewan Kerajaan Abiru.

"Adalah hak raja untuk memilih ahli warisnya dari anggota keluarganya," ujar Mark Lindley-Highfield dari Pusat Studi Kerajaan dan Organisasi Politik Hierarkis Afrika.

"Beberapa pihak lebih suka calon raja adalah yang dekat dengan pemerintahan. Namun Yang Mulia Raja Kigeli V sudah memutuskan keinginannya, maka sesuai adat dan tradisi yang berlaku Pangeran Emmanuel Bushayija ditunjuk sebagai penggantinya," tambah Lindley-Highfield.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya