Akibat Perburuan, Gajah Afrika Lahir Tanpa Memiliki Gading

Peneliti menyebut ada korelasi langsung antara intensitas perburuan dan jumlah gajah betina yang lahir tanpa gading.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Nov 2016, 08:10 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 08:10 WIB

Liputan6.com, Maputo - Jumlah gajah Afrika yang lahir tanpa gading mengalami peningkatan. Menurut peneliti, di beberapa daerah sekitar 98 persen gajah betina tak memiliki gading.

Dikutip dari Independent, Senin (27/11/2016), hampir sepertiga gajah Afrika telah diburu secara ilegal dalam sepuluh tahun terakhir. Hal itu terjadi karena gading gajah memiliki permintaan tinggi dari Asia, terutama China.

Sekitar 144.000 gajah tewas antara 2007 hingga 2014, di mana hal tersebut membuat sejumlah spesies terancam punah. Sementara itu, populasi gajah Afrika yang dapat bertahan hidup terancam tak memiliki gading, ujar peneliti.

Joyce Poole merupakan kepala Elephant Voices dan telah melacak perkembangan spesies gajah selama lebih dari 30 tahun. Ia mengatakan, terdapat korelasi langsung antara intensitas perburuan dan jumlah gajah betina yang lahir tanpa gading di beberapa kawanan yang ia pantau.

Di Taman Nasional Gorongosa di Mozambik, 90 persen gajah dibantai antara tahun 1977 dan 1992, di saat perang saudara terjadi di negara tersebut.

Poole mengatakan, karena pemburu menargetkan hewan bergading, hampir setengah gajah betina tak memiliki gading selama 35 tahun. Meskipun saat ini perburuan telah terkontrol dan populasi mengalami pemulihan, mereka akan mewariskan gen tanpa gading ke anak betina mereka, di mana 30 persen gajah betina yang lahir sejak perang tak memiliki gading.

"Betina yang tak bergading lebih mungkin untuk menghasilkan keturunan tak bergading," jelas Poole.

Contoh yang paling mencolok terdapat di Taman Nasional Gajah Addo, di mana 98 persen gajah betina tidak memiliki gading. Perburuan hebat nyaris membunuh seluruh populasi, namun terdapat 11 gajah yang tersisa pada 1931. Meski demikian, empat dari delapan betina yang masih bertahan tak memiliki gading.

Pada 2008, para ilmuwan menemukan fakta mengejutkan. Di antara gajah bergading yang tersisa, ukuran gading mereka setengah kali lebih kecil dibanding dengan gading gajah pada abad sebelumnya.

Meski tak memiliki taring dapat melindungi gajah dari perburuan, namun itu bukan hal yang ideal.

"Gading digunakan untuk menggali makanan dan air, untuk menggali pohon dan cabang serta memindahkannya, untuk membela diri atau kepentingan seksual," ujar laporan dari BBC.

"Ahli konservasi mengatakan bahwa gajah tanpa gading adalah gajah lumpuh."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya