Liputan6.com, Beijing - Pria asal China, Li Chen mengaku punya delapan anak. Namun hanya satu yang nyata: seorang putra bernama Yang Yang (18). Tujuh lainnya yang berjenis kelamin perempuan sama sekali bukan manusia. Mereka adalah boneka seks!
Li Chen mengaku membeli satu demi satu boneka seks, untuk mengisi kekosongan hatinya, setelah mantan istrinya meninggalkan rumahnya.
Baca Juga
Seperti dikutip dari Metro, Rabu (8/2/2017), Yang Yang baru berusia lima tahun saat ibunya pergi.
Advertisement
Tak jarang, saat bepergian mereka membawa boneka-boneka seks itu. Satu didudukkan di depan, di samping Li Chen yang memegang kemudi. Dua lainnya mengapit Yang Yang yang duduk di kursi belakang.
Namun, remaja itu mengaku tak keberatan. Ia mengaku menganggap boneka-boneka tersebut sebagai 'saudara perempuan'.
Boneka-boneka itu diperlakukan sama. Masing-masing punya tempat tidur sendiri, pakaian -- bahkan baju kesayangan.
Chen kini berusia 58 tahun. Ia berasal dari Huishui County, barat daya Provinsi Guizhou. Ada alasan mengapa ia memilih boneka seks sebagai keluarga barunya.
Menurut dia, boneka lebih bisa dipercaya daripada manusia. Sudah berkali-kali ia menjalin hubungan setelah bercerai pada tahun 2000 lalu. Namun, gagal total.
Boneka pertama dibeli setelah Yang Yang menuntut ilmu di sekolah berasrama.
Chen mengaku tak pernah menggunakan boneka-boneka itu untuk memenuhi hasrat seksualnya. Ia mengklaim melakukannya murni karena kesepian. Boneka terakhir yang dibelinya, dihadiahkan untuk ulang tahun putranya yang ke-18.
Ia berharap, hadiah itu akan membantu putranya memenuhi kebutuhannya. "Dalam hatiku, aku berharap Yang Yang menggunakan boneka itu," kata dia.
Chen mengaku mengabiskan 10 ribu RMB atau lebih dari Rp 19 juta untuk membeli boneka-boneka seks itu. Belum termasuk biaya membeli pakaian, sepatu berhak tinggi, dan aksesori lain.
Ayah dan anak yang unik itu kini berencana membuka bisnis baru, menjual pakaian untuk boneka seks.
"Kami menghargai boneka seks ini sebagai bagian dari keluarga," kata Chen. "Jika aku menemukan pasangan di masa depan, dia harus menerima mereka."