Detik-Detik Adu Jotos di Sidang Parlemen Afrika Selatan

Polisi di dekat parlemen menggunakan sejenis granat untuk membubarkan anggota partai dan kelompok oposisi berkuasa yang terlibat adu jotos.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Feb 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 14:00 WIB
Adu jotos di parlemen Afrika Selatan memprotes Presiden Jacob Zuma. (Daily Mail)
Adu jotos di parlemen Afrika Selatan memprotes Presiden Jacob Zuma. (Daily Mail)

Liputan6.com, Pretoria - Adu jotos terjadi di parlemen Afrika Selatan. Saat itu, kubu oposisi yang berpakaian merah bergulat dengan penjaga dan tentara yang dikerahkan untuk melindungi Presiden Jacob Zuma.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (10/2/2017), polisi yang bertugas di gedung parlemen menggunakan sejenis granat untuk membubarkan anggota partai berkuasa dan oposisi yang terlibat adu jotos di parlemen. 

Penjaga terpaksa menyeret dua politisi dari kubu oposisi, setelah mereka melontarkan kata-kata kasar ke Presiden Jacob Zuma dan memulai perkelahian di ruangan sidang tersebut.

Zuma dituduh menyembunyikan kebusukannya atas tuduhan korupsi. Anggota parlemen dari Economic Freedom Fighters (EFF) mencoba menghentikan pidato Zuma dan berulang kali menghina sang presiden dengan menyatakan dia tidak layak memimpin.

Beberapa anggota oposisi pun mencoba melayangkan pukulan terhadap penjaga keamanan. Mereka pun akhirnya dikeluarkan dari ruangan.

"Zuma munafik", kata Julius Malema, pemimpin EFF. Legislator oposisi lainnya menggambarkan Presiden sebagai 'pelanggar konstitusi'. 

Sebelumnya, beberapa jam menjelang pidato, Zuma menampilkan kemegahan di acara pembukaan sidang tahunan parlemen. Ketika itu para pejabat berjalan di karpet merah dan berpose di depan kamera seperti dalam fashion show dadakan.

Sementara ratusan pasukan militer berpatroli di jalan-jalan Cape Town, berjaga terhadap para pengunjuk rasa yang ingin Zuma lengser.

Zuma diminta mengundurkan diri. Tuntutan bahkan disuarakan pihak partai yang berkuasa terkait kinerja buruk partainya dalam pemilihan lokal pada Agustus 2016.

Anggota parlemen dari Democratic Alliance atau Aliansi Demokratik, kelompok oposisi terbesar di negara itu kemudian keluar ruangan sebagai aksi protes terhadap kericuhan tersebut.

Beberapa anggota partai African National Congress (ANC) atau Kongres Nasional Afrika yang berkuasa mencela mereka saat keluar ruangan, dengan meneriakan 'Out, Out'.

Ketika anggota EEF keluar ruangan, Zuma mulai menyampaikan pidato tahunan terkait ekonomi dan hal-hal lainnya.

Dalam pidato presiden Zuma kali ini, ia menggambarkan rasa frustrasi banyak orang Afrika Selatan, termasuk pemberian pelayanan dasar dan ekonomi yang telah terhenti. Ia mengatakan ia mengharapkan pertumbuhan 1,3 persen pada tahun 2017, dari hanya 0,5 persen tahun 2016 lalu.

Berikut ini detik-detik adu jotos di parlemen Afrika Selatan itu:

Penjagaan Ketat

Sebanyak 441 anggota kepolisian dibantu militer dikerahkan untuk menjaga ketertiban selama pidato dan pembukaan parlemen setelah adu jotos terjadi. Setidaknya ada satu kelompok pengunjuk rasa bentrok dengan polisi yang menghalangi jalan mereka.

Jumlah operasi keamanan saat Zuma berpidato adalah salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Jalan-jalan sebagian besar dalam kondisi tenang sebelum pidato Zuma berlangsung, berbeda dengan yang kemudian terjadi di parlemen.

Zuma di bawah pengawasan terkait hubungan rahasia dengan Gupta, keluarga pebisnis imigran India yang dituduh campur tangan dengan pemerintahan. Kendati demikian ia membantahnya.

Zuma yang menjabat pada tahun 2009 juga dilaporkan meminta penggantian terhadap negara lebih dari $ 500.000, terkait skandal perbaikan rumah pribadinya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya