Bom Bunuh Diri Meledak di Kuil Populer Pakistan, 72 Orang Tewas

Perdana Menteri Nawaz Sharif mengutuk serangan bom bunuh diri di kuil populer Pakistan yang diklaim oleh ISIS itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Feb 2017, 11:17 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 11:17 WIB
Korban dari ledakan di kuil populer Pakistan dibawa ke rumah sakit setempat. (AP)
Korban dari ledakan di kuil populer Pakistan dibawa ke rumah sakit setempat. (AP)

Liputan6.com, Sehwan - Sebuah serangan bunuh diri terjadi di sebuah kuil populer di Pakistan selatan. Polisi mengatakan, sedikitnya 72 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.

"Pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di tengah jemaah dalam kuil suci Sufi Lal Shahbaz Qalandar di Kota Sehwan, Provinsi Sindh," kata polisi, seperti dikutip dari BBC, Jumat (17/2/2017).

Kuil itu tengah penuh sesak saat terjadi ledakan bom pada Kamis karena merupakan hari suci bagi umat Islam Sufi di sana. Kala itu mereka berbondong-bondong berdoa di sana.

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengutuk serangan itu, yang diklaim oleh ISIS.

Ledakan di salah satu tempat suci yang paling dihormati di negara itu adalah yang paling mematikan. Terdapat serangkaian pengeboman di Pakistan pekan ini yang diklaim oleh Taliban Pakistan dan militan lainnya.

Edhi Welfare Trust, yang menjalankan layanan ambulans terbesar di negara itu, mengatakan bahwa 43 dari mereka yang tewas adalah pria, sembilan wanita, dan 20 anak-anak.

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada BBC, setidaknya 250 orang lainnya terluka. Satu-satunya rumah sakit di daerah itu mengaku kewalahan mengobati pasien.

Korban luka parah ditransfer dengan ambulans ke Jamshoro dan Hyderabad, sekitar dua jam perjalanan. Pihak militer mengatakan, helikopter angkatan laut yang mampu terbang di malam hari akan dikirim untuk mengangkut korban dalam kondisi kritis.

Perdana Menteri Pakistan, Sharif, bersumpah untuk melawan militan yang melakukan serangan tersebut.

"Beberapa hari terakhir ini menjadi semakin sulit dan aku mendukung para korban," kata PM Sharif dalam sebuah pernyataan.

"Tapi kita tidak bisa membiarkan peristiwa ini memecah belah atau menakut-nakuti kita. Kita harus bersatu dan berjuang untuk identitas Pakistan dan kemanusiaan secara universal."

Sufisme telah dipraktekkan di Pakistan selama berabad-abad. Sebagian besar kelompok militan Sunni di sana membenci kaum Sufi serta Syiah.

Sebelumnya, pada Selasa, 14 Februari, dua pengeboman terpisah terjadi di barat laut negara itu dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Dan pada Senin, 13 Februari, sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Lahore. Faksi Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar, mengklaim berada di balik serangan tersebut.

Gelombang serangan pekan ini menggagalkan program peningkatan keamanan yang tengah dilakukan Pakistan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya