Liputan6.com, Peshawar - Serangkaian serangan bom bunuh diri terjadi di barat laut Pakistan. Sedikitnya tujuh orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Dalam ledakan bom bunuh diri pertama, sebanyak lima orang tewas. Pelaku menargetkan bangunan pemerintah di wilayah suku Mohmand. Tiga korban tewas adalah polisi setempat, sementara dua lainnya warga sipil.
Baca Juga
Faksi Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar, mengklaim sebagai dalang pertumpahan darah tersebut.
Advertisement
Dalam serangan kedua yang terjadi pada Rabu 15 Februari 2017, seorang pengebom mengendarai sepeda motor dan menabrak sebuah van milik pemerintah yang membawa empat hakim di kota Peshawar.
Serangan tersebut menyebabkan sopir dan seorang pejalan kaki tewas, sedangkan empat hakim yang berada di dalamnya terluka. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Hakim tampaknya target pengeboman," kata Kepala polisi Peshawar, Tahir Khan seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/2/2017).
Belakangan ini Pakistan kembali menjadi target serangan militan, setelah beberapa waktu lalu kondisi di sana relatif tenang.
Sebelumnya pada Senin 13 Februari, sebuah bom bunuh diri juga meledak di timur Lahore. Sebanyak 13 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka akibat insiden tersebut, sebagian besar dari mereka masih dirawat di rumah sakit.
Ledakan itu terjadi ketika pemilik toko medis berdemonstrasi menentang amandemen undang-undang yang mengatur penjualan obat di Provinsi Punjab.
Kelompok militan Jamaat-ur-Ahrar mengaku melakukan serangan itu, termasuk dua serangan bersenjata di Karachi pada 12 Februari.