Teleskop Raksasa Pencari Alien di China Resmi Dibuka untuk Umum

Teleskop terbesar di dunia, FAST, yang berada di Provinsi Guizhou, China, saat ini dibuka untuk umum.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Mar 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 16:02 WIB
Teleskop
Bentuk akhir dari teleskop FAST yang sudah mulai beroperasi (sumber: gbtimes.com)

Liputan6.com, Guiyang - Teleskop terbesar di dunia, Five-hundred-metre Aperture Spherical Radio Telescope (FAST), yang berada di Provinsi Guizhou, China, saat ini telah dibuka untuk umum.

Menurut Space.com, telekop berukuran sebesar 30 lapangan sepak bola, merupakan teleskop bukaan tunggal terbesar di dunia. Dalam sebuah video, wakil manajer FAST menggambarkan betapa besar teleskop tersebut.

"Jika kita mengisi teleskop itu dengan anggur merah, semua orang did unia akan kebagian empat gelas," ujar dia.

Para insinyur menyelesaikan pembangunan teleskop dengan biaya 700 juta yuan atau sekitar Rp 1,3 triliun. FAST mampu melihat obyek yang lebih jauh dibanding teleskop terbesar sebelumnya yang berada di Puerto Rico.

FAST mampu menangkap sinyal elektromagentik yang berjarak 137 tahun cahaya, di mana banyak pihak menyebut kemampuan itu mampu mencari tanda-tanda alien.

Teleskop Radio terbesar di dunia, Aperture Spherical Telescope atau FAST, terlihat pada hari pertama uji coba di Pingtang, Guizhou, China, Minggu (25/9). Berdiameter 500 meter, teleskop raksasa itu digunakan untuk mendeteksi keberadaan alien. (STR/AFP)

Dikutip dari Asia One, Selasa (14/3/2017), jumlah pengunjung yang diizinkan masuk ke FAST akan dibatasi 2.000 orang per harinya. Untuk saat ini, kunjungan tersebut tak dikenai biaya alias gratis.

FAST mulai dibangun pada 2011 dan dioperasikan pada 25 September 2016. Namun hingga saat ini para ilmuwan masih menjalankan sejumlah uji coba dan memperbaiki kerusakan pada FAST yang membutuhkan waktu hingga beberapa tahun.

Para pengunjung teleskop terbesar di dunia itu dilarang membawa produk elektronik termasuk ponsel dan kamera digital untuk mencegah interfensi radio. Sinyal ponsel akan diblokir dalam jarak 5 kilometer dari teleskop.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya