Fakta Badan Intelijen Tak Dikenal yang Ikut Bunuh Osama Bin Laden

Tak banyak yang tahu soal keberadaan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang bantu habisi Osama bin Laden. Obama pun tak kenal.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 23 Mar 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 09:09 WIB
AS Rilis Surat Wasiat Rp 386 Miliar Milik Osama bin Laden
Osama bin Laden. (Reuters)

Liputan6.com, Washington, DC - Kompleks bangunan besar yang dijaga ketat itu terletak hanya 24 kilometer dari Washington DC, Amerika Serikat. Luasnya mencapai 214.000 meter persegi, cukup untuk menyembunyikan patung Lady Liberty.

Bangunan utamanya setara dengan dua kapal pembawa pesawat (aircraft carriers).

NGA Campus East, demikian kompleks itu disebut, adalah markas badan intelijen National Geospatial-Intelligence Agency (NGA).

National Geospatial-Intelligence Agency (Wikipedia/Trevor Paglen )

Tak pernah mendengar nama itu? Anda bukan satu-satunya.

Meski tak setenar CIA, NGA punya peran penting, sebagai badan penyedia dukungan tempur di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan badan intelijen Negeri Paman Sam.

Tugas utama NGA adalah mengumpulkan, menganalisis, dan mendistribusikan geospasial intelijen (GEOINT) untuk mendukung keamanan nasional.

Lembaga itu melakukan pengintaian melalui beragam bentang alam, terutama gambar satelit.

Tak hanya menggunakan informasi GEOINT untuk militer dan intelijen AS, NGA juga menyediakan data terkait bencana, baik yang terjadi secara alami atau malapetaka akibat ulah manusia.

Lembaga itu juga membantu perencanaan keamanan dalam ajang-ajang besar seperti penyelenggaraan olimpiade.

Sebelum 2003, NGA dikenal sebagai National Imagery and Mapping Agency (NIMA).

Berikut tiga fakta mengenai lembaga intelijen tak dikenal milik Amerika Serikat, National Geospatial-Intelligence Agency (NGA), seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (22/3/2017):

1. Bahkan Obama pun Tak Tahu...

NSA dikenal justru karena ketidakterkenalannya. Presiden Barack Obama bahkan sempat tak menyadari keberadaannya.

Suatu hari pada Mei 2009, saat baru diangkat jadi Presiden, Obama sedang makan di restoran burger Five Guys.

Gaya santai Obama saat berkunjung ke National Gallery of Art di Washington (AP)

Dikuntit kamera-kamera televisi, Presiden ke-44 itu menyalami para pelanggan yang ada di dalam restoran. Dua pria yang mengenakan tanda pengenal pegawai pemerintah menarik perhatiannya.

"Jadi, apa pekerjaan Anda," tanya Obama.

"Saya bekerja di NGA, National Geospatial-Intelligence Agency," salah satu dari mereka menjawab.

"Luar biasa. Sudah berapa lama Anda bekerja di sana," Obama kembali bertanya.

"Enam tahun," jawab pegawai NGA.

"Jelaskan padaku apa itu National Geospatial ..." tanya Obama, tak sanggup menyebut nama panjang lembaga itu.

"Hmm, kami bekerja dengan...citra satelit," jawab pria itu malu-malu.

2. Ikut Bunuh Osama Bin Laden

Sebuah misi rahasia dilakukan pada Minggu, 1 Mei 2011. Targetnya adalah buron teroris wahid kala itu: Osama bin Laden.

Kala itu, pasukan elite AS, US Navy SEAL menggerebek sebuah rumah tiga lantai di Abbottabad, Pakistan, yang berakhir dengan kematian Osama dan sejumlah pengikutnya.

Misi itu mungkin tak akan berhasil tanpa bantuan NGA. Peran badan intelijen tersebut, juga kemampuannya yang mumpuni, dikuak oleh para anggota senior parlemen menyusul kematian Osama Bin Laden. 

Menurut laporan yang dimuat National Journal, NGA menggunakan citra dan perangkat penginderaan berbasis laser untuk menciptakan denah tiga dimensi rumah persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad.

Rumah persembunyian Osama bin Laden di Abbotabbad (Reuters)

NGA juga menganalisis data dari drone canggih buatan Lockheed Martin, yang terus mengintai lokasi persembunyian bos Al Qaeda itu sebelum, selama, dan setelah penyerbuan.

Teknologi canggih yang dimilikinya juga memberi peluang bagi NGA untuk menyediakan informasi terkait tinggi badan dan jenis kelamin orang-orang yang ada di lokasi persembunyian Osama.

Kemampuan teknologi sesungguhnya NGA tentu saja dirahasiakan rapat-rapat.

Namun, seorang analis anonim mengatakan, teknologi yang dipunya NGA dapat menentukan struktur bangunan dan benda-benda dari jarak jauh.

Badan intelijen tersebut juga diyakini memiliki perangkat lunak pengenal wajah paling canggih di planet ini. Sensor pada satelit dan drone miliknya bisa menembus awan tebal di segala cuaca dan menghasilkan citra yang jelas. 

3. Mengkhawatirkan di Tangan Donald Trump

Meskipun memiliki teknologi pemantauan mengesankan, NGA sejauh ini belum pernah tersandung skandal, seperti CIA dan NSA.

Namun, belakangan muncul kekhawatiran bahwa reputasi baik itu akan berubah di bawah pemerintahan Donald Trump.

Laporan terbaru Foreign Policy merinci bagaimana Trump bisa menggunakan teknologi NGA untuk mewujudkan tujuannya.

"Memulai 'era baru' pengawasan secara terus-menerus, Trump bisa menggunakan aset-aset lembaga intelijen untuk menargetkan Muslim dan anggota Black Lives Matter. Presiden telah bicara soal dukungannya terkait pengawasan masjid. Pengawasan dari udara bisa memungkinkannya untuk melacak jemaah," demikian cuplikan isi laporan Foreign Policy.

Donald Trump, presiden ke-45 Amerika Serikat (Associated Press)

 

Drone-drone canggih, menurut lembaga itu, juga bisa digunakan memantau imigran ilegal yang menjadi target deportasi. Pesawat tak berawak itu juga bisa mengawasi kota selama 24 jam sehari.

Meski demikian, pengacara keamanan nasional AS Bradley Moss mengatakan, kemungkinan Trump menggunakan badan intelijen AS untuk memata-matai lingkup dalam negeri kecil, bahkan tak mungkin dilakukan.

"Ada birokrasi internal yang didesain untuk membatasi kekejaman atau ide gila yang muncul dari para politikus," kata dia pada Motherboard.

"Yang bisa dilakukan adalah memata-matai individu AS tertentu yang diincar."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya