Studi: Mars Pernah Mengalami Tsunami Dahsyat Setinggi 153 Meter

Sebuah studi menyebut bahwa dahulunya Mars kemungkinan pernah mengalami tsunami hebat akibat hantaman asteroid di samudra.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Mar 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 12:30 WIB
Planet Mars (NASA).
Planet Mars (NASA).

Liputan6.com, Houston - Pengamatan yang dilakukan di atmosfer dan permukaan Mars, membuat ilmuwan berspekulasi bahwa sekitar 3,8 miliar tahun lalu, Planet Merah itu memiliki lautan yang hampir memenuhi setengah bagian utaranya.

Saat ini dalam sebuah studi yang dipublikasi dalam Journal of Geophysical Research Planets, menyebut bahwa dahulunya Mars kemungkinan pernah mengalami tsunami hebat. Mereka mengatakan, hantaman asteroid yang memicu timbulnya peristiwa tersebut.

Menurut laporan studi itu, hantaman asteroid dibuktikan dengan adanya kawah Lomonosov dengan lebar 144 km yang terletak di sebelah utara Mars. Ketika asteroid menghantam Planet Merah sekitar tiga miliar tahun lalu, hal tersebut memicu gelombang tsunami yang mencapai ketinggian hampir 153 meter.

"Kemungkinan bahwa bagian utara Mars dahulunya pernah terdapat samudra merupakan hipotesis terpenting dan kontroversial yang berasal dari eksplorasi Mars," tulis para peneliti dalam studi tersebut.

"Kami memetakan endapan, yang tampaknya merupakan endapan tsunami potensial yang terkait dengan keberadaan samudra. Kami mengidentifikasi kawah-kawah paling mungkin dari endapan tsunami yang diusulkan dari pemodelan numerik."

Meski para ilmuwan sebelumnya pernah menduga adanya tsunami di Mars kuno, ini merupakan studi pertama yang menghubungkan sebuah peristiwa dengan kawah.

Dikutip dari International Business Times, Senin (27/2/2017), para peneliti juga menyebut adanya endapan aliran di batas dikotomi Mars -- pemisah dataran tinggi di selatan dan dataran di utara Mars, merupakan bukti bahwa tsunami mendorong gelombang air menuju garis pantai kuno di belahan Bumi selatan.

"Ini merupakan endapan yang menyebar menanjak dari dataran utara dan memiliki hubungan erat dengan potensi garis pantai menanjak," tulis rekan peneliti Stephen Clifford from the Lunar and Planetary Institute di Houston, Texas, kepada BBC News.

"Prediksi pemodelan numerik yang Francois dan rekan-rekannya telah lakukan, memberikan kasus samudra (Mars) yang sangat persuasif untuk saat ini."

Ini bukan kali pertama para ilmuwan memriksa bukti adanya samudra di Mars kuno. Pada Mei 2016, sebuah studi yang dipublikasi di jurnal Nature Scientific Reports, mengatakan bahwa dua tsunami dahsyat pernah menghapus garis pantai dari lautan yang ada di dataran bagian utara.

Studi yang didasarkan pada gambar yang diambil oleh pesawat antariksa yang mengorbit Mars, mengemukakan dalam rentang beberapa juta tahun sekitar 3,4 miliar tahun lalu, terdapat dua meteor yang menghantam samudra Mars.

Hal tersebut memicu gelombang tsunami setinggi 122 meter yang menabrak pantai dan menggenangi sebagian besar petak daratan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya