Pengakuan Keponakan Adolf Hitler: Mengapa Aku Membenci Pamanku...

Tak semua keluarganya senang karena Adolf Hitler jadi penguasa Jerman. Keponakannya bahkan mengaku membenci sang fuhrer.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 05 Mei 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2017, 18:00 WIB
William Patrick Hitler (0)
William Patrick Hitler saat menjadi anggota Angkatan Laut Amerika Serikat. (Sumber Wikimedia/United States Navy/ranah publik)

Liputan6.com, Ontario - Tak semua keluarganya senang saat Adolf Hitler -- calon pelukis gagal yang terjun dalam dunia politik -- diangkat menjadi pemimpin tertinggi Jerman.

Seorang keponakannya bahkan menulis sebuah artikel di Majalah Look. Judulnya, 'Why I Hate My Uncle' atau Mengapa Aku Membenci Pamanku.

William Patrick Hitler, nama sang keponakan, terpaksa melarikan diri ke Amerika Serikat setelah dianggap memfitnah sang fuhrer.

Dalam artikelnya, putra saudara tiri Hitler, Alois menguak sisi lain bos Nazi itu. Rahasia yang hanya diketahui anggota keluarga. 

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (5/5/2017), artikel yang dimuat dalam edisi 4 Juli 1939 mengisi hingga 6 halaman majalah. Isinya di antaranya menguak kehidupan Adolf Hilter di sebuah desa di pegunungan Berchtesgaden.

Konon, saat muda, Hitler punya temperamen yang 'brutal'. Ia gemar berkeliling ke sana kemarin, mencambuk apapun di sekitarnyam juga bagaimana pria yang lahir di Braunau am Inn, Austria-Hongaria itu mendekati wabita-wanita cantik. 

Artikel tersebut ditulis dua bulan sebelum Perang Dunia pecah -- yang dipicu ulah Hitler.

Sang keponakan mengisahkan, suatu ketika ia berkunjung ke Berchtesgaden pada 1936. Saat mengemudi bersama sejumlah temannya, mereka tiba di sebuah taman. Ada Hitler di sana.

"Hitler sedang bercengkerama dengan beberapa wanita cantik sambil minum teh. Ketika melihat kami, ia mendekat sambil melecutkan cambuk yang menebas pucuk bunga-bunga," tulis William Hitler. 

"Ia menggunakan kesempatan itu untuk memintaku tak mengaku sebagai keponakannya. Dia kemudian kembali ke para tamunya sambil melontarkan cambuk dengan ganas."

Dalam tulisannya, William juga mengungkapkan kedekatan ayah dan pamannya pada saat itu. Hitler bahkan memberikan foto yang dibubuhi tanda tangannya kepada saudara tirinya itu. 

William adalah putra dari saudara tiri Hitler dengan seorang wanita Irlandia bernama Bridget Dowling. Mereka bertemu ketika Alois menjadi pekerja restoran di Dublin.

Bridget Dowling Hitler. (Sumber Wikipedia/Library of Congress/World-Telegram/Al Aumuller)

Segera sesudah menikah, pengantin baru itu pindah ke Liverpool. William lahir pada Maret 1911 dan besar di Inggris.

Ternyata nama belakang William jadi masalah saat ia tinggal di Britania Raya.

Saat sang paman naik ke tampuk kekuasaan dan nama Adolf Hitler terkenal hingga ke penjuru dunia, pada 1930-an, William mencoba mencari pekerjaan yang lebih baik di Jerman.

Menurut keterangan ibu William, putranya menulis surat kepada Hitler, menuntut pekerjaan yang lebih baik. Namun, alih-alih mendapatkan apa yang diinginkannya, pria itu justru dituduh berusaha memeras pamannya.

Diduga, William mengancam akan membeberkan kepada wartawan tentang rumor bahwa kakek kandung Hitler sesungguhnya adalah seorang pedagang Yahudi.

Menurut pihak keluarga, William kemudian terpaksa hengkang dari Jerman karena sikapnya yang kelewat berani terhadap sang paman. Ia bahkan menolak menjadi warga negara Jerman.

Pada 1939, William berkelana lagi. Ia pindah ke Amerika Serikat bersama dengan ibunya dan menetap di Negeri Paman Sam.

Asmara Terlarang

Di salah satu bagian artikel dalam majalah tersebut, William menceritakan bahwa selama di Inggris, ia menulis beberapa artikel tentang pamannya sehingga akhirnya diperintahkan kembali ke Jerman oleh sang fuhrer.

"Aku menerbitkan beberapa artikel tentang paman ketika kembali ke Inggris dan langsung diperintahkan kembali ke Berlin," kata dia.

Setibanya di ibu kota Jerman, ia bersama ayah dan bibinya dibawa ke hotel tempat Hitler tinggal. 

"Ia sangat murka. Sambil berjalan mondar-mandir dengan mata beringas hingga berair. Hitler memaksa saya berjanji menarik semua artikel dan mengancam akan melakukan bunuh diri jika ada lagi tulisan tentang kehidupan pribadinya."

William mengisahkan kunjungannya lagi ke Berlin, saat keluarga besarnya sedang berduka menyusul meninggalnya keponakan Hitler yang lain, seorang gadis. 

"Saat aku mengunjungi Berlin pada 1931, keluarga sedang dirundung masalah. Geli Raubal, putra saudara perempuan Hitler dan ayahku, bunuh diri," kata dia. 

 

"Semua orang mengetahui bahwa Hitler dan dia berhubungan intim, dan gadis itu berharap punya anak -- sebuah fakta yang membuat Hitler marah," kata dia. 

William menambahkan, revolver milik Hitler ditemukan berada di sebelah jasad perempuan itu.

Silsilah keluarga Adolf Hitler. (Sumber Wikimedia/M.Huwyler)

William juga mengisahkan saat terakhir ia berjumpa dengan Hitler.

"Saya tidak akan melupakan saat-saat terakhir berhadapan dengan dia. Hitler murka ketika saya datang. Dia berjalan mondar-mandir dan sambil mengacung-acungkan cemeti sambil memuntahkan caci-maki, seperti sedang berorasi politik."

William kemudian menjadi warga negara Amerika Serikat dan bertempur bersama dengan Angkatan Laut AS di kawasan Pasifik, demikian menurut Mail on Sunday.

Setelah lepas dinas karena luka serpihan peluru, ia sempat tinggal di Distrik Queens di New York sebelum memutuskan mengganti namanya pada 1946. Setelah itu, ia memilih menyepi dan menghindar dari publik.

William menikah dengan wanita Jerman yang merupakan saudara perempuan temannya. Mereka dikaruniai putra-putra bernama Alex (sekarang 64), Louis (62), dan Brian (48).

Putra-putra tersebut dibesarkan di Suffolk County di Long Island. William meninggal di negara bagian New York pada 1987.

Majalah yang memuat pengakuan William Hitler dijual oleh sebuah dealer di Kanada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya