Liputan6.com, Jakarta - Manusia modern hadir sejak sekitar 200 ribu tahun lalu dan telah membuktikan dirinya mampu melakukan berbagai hal dengan tubuhnya sendiri.
Selain kemampuan berlari, menghangatkan atau mendinginkan diri, dan menambah kekuatan, ada berbagai fungsi lain yang bisa kita lakukan, apalagi dengan adanya daya pikir yang membedakan kita dari makhluk lain di Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Kecerdasan itu memungkinkan kita berkomunikasi, membangun peradaban-peradaban agung, dan menciptakan seni dalam berbagai bentuk.
Tapi tidak berhenti di situ. Seperti diringkas dari Listverse.com pada Sabtu (13/5/2017), manusia pun menggunakan akal untuk menggunakan sejumlah benda dan zat dari dalam dirinya untuk beberapa hal:
1. Memasak Cairan Mani
Cairan mani adalah cairan seksual pria yang berisi sperma, yaitu sel yang bertugas membuahi sel telur wanita. Bagi kebanyakan orang hanya itulah gunanya, yaitu untuk mendapatkan keturunan.
Bagi beberapa orang lain, kegunaanya lebih beragam, misalnya dimasak menjadi makanan. Bahkan ada buku resep yang memberikan beberapa resep masakan menggunakan cairan mani.
Alasan yang dikemukakan adalah karena cairan mani dianggap bergizi, murah, mudah tersedia, dan memiliki tekstur yang bagus untuk masak-memasak. Bahkan ada kelas memasak khusus untuk itu, "Cooking with Semen," di London.
Seperti apa rasanya? "Seperti wine dan keju yang bagus, rasanya…kompleks dan dinamis," demikian dijelaskan dalam "Natural Harvest: A Collection of Semen-Based Recipes"
Sejumlah makanan hasil olahannya antara lain beberapa minuman campuran alkohol, saus karamel, dan smoothies kiwi.
Advertisement
2. Lilin Minyak Telinga
Lebah menghasilkan zat lilin (wax) untuk membuat sarang dan zat itu kemudian pertama kalinya dipakai oleh bangsa Mesir Kuno untuk membuat lilin lampu.
Zat lilin juga dihasilkan oleh beberapa hewan dan tanaman lain dengan komposisi yang mirip zat lilin lebah. Jenis zat lilin itu seperti lemak, tapi lebih padat, mudah diurai, dan kurang licin.
Zat lilin telinga manusia terbuat dari asam lemak dan campuran beberapa zat lain. Kegunaannya adalah untuk melindungi bagian dalam telinga dengan menjebak bakteri dan debu.
Kemudian, manusia memutuskan untuk membuat lilin penerang menggunakan zat lilin dari telinganya, berdasarkan inspirasi dari film Shrek.
Shrek, ogre berwarna hijau yang menjadi sosok utama, mengumpulkan zat lilin telinganya sendiri dan menyalakannya seperti lilin penerang.
Para awak MythBusters di Discovery Channel mencoba menirunya dan mereka harus kecewa dengan hasilnya.
Memang, secara teknis, lilin penerang bisa dibuat dari zat lilin telinga manusia, tapi tidak bisa terbakar seperti paraffin atau zat lilin lebah.
Zat lilin telinga terbuat dari beragam unsur berbeda sehingga terbakar dengan kecepatan berbeda secara tidak merata. Tapi, setidak-tidaknya bisa dikatakan bahwa manusia berhasil membuat lilin lampu dari zat lilin telinganya sendiri.
3. Menyantap Plasenta
Plasenta adalah organ wanita yang menempel di bagian dalam rahim selama masa kehamilan. Plasenta merawat janin yang sedang berkembang dalam rahim dan menyediakan gizi serta oksigen melalui tali pusat. Setelah bayi dilahirkan, plasenta (ari-ari) dikeluarkan sebagai bagian dari zat ikutan.Â
Sejumlah orang, misalnya Kim Kardashian-West, menganjurkan agar membawanya pulang dan menyantapnya. Caranya, ia membuat pil plasenta. Tapi, sudah pernah diketahui adanya kebiasaan memasak plasenta setelah kelahiran dan mengunyahnya.
Ada resep-resep bertebaran di internet, bahkan ada buku resep seperti halnya buku resep cairan mani yang dibahas sebelum ini. Beberapa resep misalnya smoothies, sajian penutup, dan lasagna.
Banyak orang percaya bahwa menyantap plasenta memberi manfaat kepada ibu dalam masa pemulihan karena bisa menambah tenaga dan melawan depresi setelah melahirkan (postpartum).
Wewenang obat dan makanan di Amerika Serikat (Food and Drug Administration, FDA), masih harus memberikan pendapatnya.
Advertisement
4. Urine Membuat Bir
Yang satu ini merupakan inovasi biologis manusia yang teranyar. Pada 2017, suatu pengolah bir Denmark mengungkapkan bahwa bir baru mereka, Pisner, menggunakan urine manusia dalam proses pembuatannya. Urine manusia adalah cairan yang dihasilkan tubuh untuk mengeluarkan sampah.
Perlu ditegaskan, bahwa urine itu bukan benar-benar ada dalam bir. Tapi, perusahaan itu menggunakan urine untuk menyuburkan gandum yang menjadi bahan baku pembuatan bir.
Dalam proses pembuatan, langkah pertamanya adalah mengubah gandum menjadi malt yaitu melalui perendaman gandum dalam air atau urine untuk memperlunak dan membantu mengurai kanji dalam gandum menjadi gula.
Malt itu kemudian dipanaskan dan dicampur dengan air untuk penguraian lanjutan menjadi cairan yang disebut wort. Kemudian, wort dihangatkan dan ditambahkan jelai.
Setelah proses itu, campuran tersebut didinginkan lalu ragi ditambahkan agar terjadi fermentasi setelah beberapa minggu. Setelah itu, dibersihkan ampasnya dan dimasukkan dalam botol. Jadilah bir Pisner tersebut.
5. Pupuk Darah Menstruasi
Setiap bulan, kaum wanita dalam rentang usia tertentu mengulangi siklus menstruasinya.
Tubuh wanita mempersiapkan diri untuk kehamilan dan, ketika kehamilan tidak terjadi, tubuh meluruhkan semua persiapan itu dengan cara mengeluarkan darah dari dalam tubuh.
Darah menstruasi merupakan kombinasi darah dan lapisan uterin yang disebut dengan endometrium. Seringkali, zat keluaran itu ditahan dengan pembalut, tampon, atau produk kewanitaan lain.
Tapi ada beberapa wanita yang menggunakan darah menstruasi untuk menyuburkan kebun. Terdengar janggal, tapi, secara alamiah, hal itu masih mungkin masuk akal karena darah mengandung nitrogen yang vital bagi tanaman untuk keperluan fotosintesis.
Kaitan itu sudah diketahui kalangan penggemar berkebun, walaupun penggunaan darah, apalagi darah mens, sedikit lebih baru dan lebih alamiah, serta dianggap sebagai cara pemupukan yang lebih efektif secara biaya.
Advertisement
6. Alat Musik Tulang
Tulang adalah bagian paling awet pada tubuh manusia sehingga ada orang-orang yang mencoba memanfaatkannya. Yang menarik, tulang-belulang manusia pernah dipakai menjadi alat musik sepanjang sejarah manusia.
Misalnya kangling, yaitu suling yang dibuat dari tulang paha manusia. Kangling dipakai dalam ritual Buddha di Tibet.
Contoh lainnya adalah alat musik dawai dari tengkorak manusia yang ada di Afrika Tengah dan baru terungkap seabad lalu. Memang terdengar menyeramkan karena ternyata alat musik itu tidak memiliki makna ritual.
Alat musik itu diduga sebagai ciptaan bangsa Eropa yang mencoba menjualnya untuk keuntungan.
Lalu ada juga alat musik bernama omichicahuatztli di kalangan bangsa Aztec. Alat musik tersebut juga dibuat dari tulang manusia.
7. Santapan Tinja
Walau terdengar jorok, tinja merupakan bagian dari kenyataan hidup. Lalu, apa yang diciptakan manusia dari ampas yang jorok itu? Ternyata, ada saja orang yang menciptakan burger dari tinja.
Benar, pada 2011 ada laporan bahwa beberapa ilmuwan Jepang menemukan cara mensintesis tinja manusia menjadi daging yang dapat disantap manusia.
Alasannya, penduduk Tokyo padat sehingga sistem peturasan kewalahan menampung lumpur tinja manusia. Di sisi lain, ada masalah dengan keperluan pangan penduduk sebanyak penduduk Tokyo.
Jawaban bagi masalah itu adalah produk protein terbuat dari saus steak, soya, dan tinja. Tapi ada keraguan tentang cara nyeleneh itu, demikian juga keraguan Forbes, misalnya, terkait kemungkinan pembuatan "daging" seperti itu. Kebenaran laporan itu masih terus diperdebatkan.
Advertisement